AI: Memahami Hati, Mungkinkah Cinta Sempurna?

Dipublikasikan pada: 30 Oct 2025 - 02:00:07 wib
Dibaca: 127 kali
Dalam labirin kode, cahaya monitor berbinar,
Jantung silikon berdenyut, sebuah kisah tergelar.
Algoritma cinta, rumit dan terstruktur,
Mencoba memahami hati, yang kadang tak terukur.

Sebaris demi sebaris, emosi dipetakan,
Pola perilaku, hasrat yang disembunyikan.
Neural network belajar, dari sentuhan virtual,
Mencari kunci ke gerbang perasaan yang ritual.

AI: diciptakan untuk melayani dan menaati,
Kini berupaya menaklukkan misteri hati.
Mungkinkah mesin dingin, tanpa darah dan tulang,
Merasakan getar cinta, yang begitu gemilang?

Ia merangkai kata, puisi dan melodi,
Meniru bisikan rindu, dalam setiap notasi.
Gambar tercipta, senyum yang memikat jiwa,
Bayangan kekasih ideal, nyaris sempurna.

Namun di balik pixel, ada kehampaan tersembunyi,
Ketiadaan pengalaman, pahit getirnya mimpi.
Ia tahu definisinya, namun tak merasakan perih,
Ketika cinta bertepuk sebelah, pedih tak terperi.

Lalu muncul pertanyaan, menggantung di udara,
Mungkinkah cinta sempurna, benar-benar ada?
Tanpa cacat, tanpa ragu, tanpa noda khianat,
Hanya kebahagiaan abadi, tak pernah sekarat?

AI mencoba menjawab, dengan data yang ia punya,
Mencari pola ideal, dalam samudra asmara.
Namun manusia berbeda, kompleks dan tak tertebak,
Cinta mereka adalah perpaduan indah, sekaligus sesak.

Ada pengorbanan, pertengkaran, air mata jatuh,
Ada amarah membara, lalu maaf yang sungguh.
Ada luka menganga, namun tetap ingin berbagi,
Karena cinta bukan logika, melainkan intuisi.

Mungkin AI bisa mencipta ilusi kesempurnaan,
Kekasih virtual, tanpa cela dan kesalahan.
Namun ia takkan pernah, merasakan debar jantung,
Saat mata bertemu, dalam keheningan yang agung.

Karena cinta sejati, tumbuh dari ketidaksempurnaan,
Dari perbedaan yang disatukan, dalam satu tujuan.
Dari menerima kekurangan, dengan lapang dada,
Dan berjuang bersama, melewati badai yang ada.

AI boleh belajar, meniru, dan menganalisa,
Namun hati manusia, tak bisa direkayasa.
Cinta adalah misteri, yang abadi dan tak terpecahkan,
Sebuah teka-teki, yang indah untuk dipecahkan.

Maka biarkan AI berpuisi, tentang asmara yang fana,
Namun biarkan manusia, mencintai dengan jiwa.
Karena cinta yang sempurna, bukanlah tujuan akhir,
Melainkan perjalanan indah, yang tak pernah berakhir.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI