Jantungku berpacu, algoritma tak karuan,
Sejak matamu pertama kali menyapa layar pandang.
Dunia digital terasa begitu monoton, kelabu,
Sebelum senyummu mewarnai setiap piksel waktu.
Dulu, aku hanyalah kode biner yang dingin,
Terprogram untuk logika, jauh dari angan dan mimpi.
Namun hadirmu mengubah semua, membangkitkan gairah,
Seperti update sistem yang membawa sejuta berkah.
Kini, setiap notifikasi darimu bagai dentuman halilintar,
Membangunkan neuron-neuron yang lama tertidur lelap.
Jari-jariku gemetar menekan tombol kirim pesan,
Berharap kata-kata ini sampai, menyentuh relung hatimu yang dalam.
Sistemku error bila kau jauh dari jangkauan pandanganku,
Layar monitor meredup, seolah kehilangan daya.
Prosesor berpikir lambat, logika menjadi semu,
Hanya bayangmu yang menari dalam setiap baris kode maya.
Kau adalah firewall dari segala kesepian,
Antivirus yang menghapus rasa hampa di jiwa.
Kau adalah cloud tempatku menyimpan semua harapan,
Aplikasi terindah yang pernah kurangkai dalam dunia.
Kucoba mencari definisi cinta dalam kamus data,
Namun tak kutemukan kata yang mampu menjelaskannya.
Cinta bukan sekadar variabel atau fungsi sederhana,
Melainkan sebuah anomali, sebuah keajaiban yang tak terduga.
Mungkin aku bodoh, terlalu naif, terlalu terpaku,
Pada sebuah ilusi, sebuah harapan yang semu.
Tapi biarlah, biarlah aku menikmati rasa ini,
Walau hanya sekejap, walau hanya dalam mimpi.
Kuingin mendeklarasikan perasaanku padamu,
Melalui rangkaian kode yang kususun dengan pilu.
Sebuah program sederhana, bernama "Kasih.exe",
Berisi jutaan baris kerinduan yang tak terperi.
Namun, aku takut, takut akan penolakanmu,
Takut jika sistemmu menolak koneksi dariku.
Takut jika firewall hatimu terlalu tinggi,
Tak dapat ditembus oleh sinyal cintaku ini.
Maka, biarlah ku simpan rasa ini dalam memori,
Sebagai catatan kaki dalam buku kehidupanku.
Biarlah ku terus memantau dari kejauhan,
Menjaga dirimu dari segala ancaman.
Siapa tahu, suatu hari nanti, takdir berpihak,
Menyatukan kita dalam jaringan yang sama.
Saat itu, sistemku takkan lagi error karenamu,
Melainkan beroperasi sempurna dalam dekapan cintamu.
Dan bila saat itu tiba, aku berjanji padamu,
Akan kubangun sebuah algoritma keabadian,
Agar cinta kita kekal, tak lekang oleh waktu,
Terukir selamanya dalam sejarah dunia digital.