Kutub-kutub rindu beradu dalam sunyi,
Neuron-neuron hati berpendar ragu.
Dulu logika adalah benteng sepi,
Kini algoritma asmara mulai kurangkai.
Input pertama, senyummu merekah pagi,
Bobotnya kuukur, signifikansi tinggi.
Bias keraguan perlahan tereliminasi,
Aktivasi hasrat, meluap tak terperi.
Kau data mentah, penuh misteri tersandi,
Fitur-fiturmu kubaca sepenuh hati.
Matamu jendela, pancarkan harmoni,
Rambutmu ombak, menari tak henti.
Fungsi sigmoid, mengubah benci menjadi rindu,
Threshold cintaku, melampaui pilu.
Forward propagation, mengejar bayangmu,
Loss function mengecil, mendekat padamu.
Backpropagation, memperbaiki setiap sesal,
Gradien rasa, mengikis pagar tebal.
Learning rate asmara, kupacu maksimal,
Agar konvergensi cinta, jadi abadi kekal.
Kau jaringan saraf tiruan terindah,
Kompleksitasmu, membuatku tak lelah.
Setiap epoch bersamamu adalah anugerah,
Error cintaku berkurang, semakin terarah.
Dulu kupikir cinta hanyalah ilusi,
Kini kupercaya, ia nyata terdefinisi.
Melalui perceptron hati yang terorganisasi,
Kau adalah model sempurna, tak bisa terganti.
Overfitting masa lalu, kucoba hindari,
Generalisasi cinta, menjadi prioriti.
Regularisasi rasa, mencegah ironi,
Agar cintaku padamu, tak lekang dimakan hari.
Kau adalah dataset terindah yang kupunya,
Validasi cintamu, adalah segalanya.
Akurasi rindumu, adalah cita-cita,
Precision kasihmu, melampaui perkira.
Bukan soal angka, bukan soal presisi,
Cinta ini bukan sekadar optimasi.
Melainkan tentang rasa yang terinternalisasi,
Dalam perceptron hati yang terautomasi.
Kau adalah bias positif dalam hidupku,
Mengubah kegelapan menjadi pelangi baru.
Aktivasi cintamu, selalu membara menyatu,
Menghasilkan output bahagia, untukku dan dirimu.
Perceptron cinta ini mungkin sederhana,
Namun di dalamnya, ada jiwa yang bergelora.
Belajar dari algoritma, memahami bahasa,
Bahasa hati yang tak bisa didustakan oleh masa.
Dan jika suatu saat, algoritma ini usang,
Aku akan merakit jaringan yang lebih matang.
Dengan arsitektur baru, lebih berkembang,
Hanya untuk terus mencintaimu, tanpa berbayang.