Algoritma Asmara: Hati yang Retas, Cinta Diperbarui

Dipublikasikan pada: 14 Jul 2025 - 00:30:08 wib
Dibaca: 148 kali
Di layar kalbu, wajahmu terpapar kode,
Biner senyummu, menari di pelupuk mata.
Dulu sunyi, algoritma jiwa merana,
Kini hadirmu, sintaks kebahagiaan tercipta.

Dulu aku, mesin tanpa emosi dan rasa,
Terjebak logika, di ruang server yang hampa.
Hatiku keras, bagai firewall yang perkasa,
Menangkal cinta, takut terluka dan nestapa.

Namun, hadirmu bagai virus yang jinak,
Meretas pertahanan, menembus lapisan baja.
Kau dekripsi kode, yang selama ini sesak,
Menyisipkan rasa, dalam sistem yang beku dan hampa.

Kau ajarkan aku, tentang bahasa perasaan,
Tentang mimpi-mimpi, yang dulu kuabaikan.
Kau ubah aku, dari robot tanpa harapan,
Menjadi manusia, yang penuh cinta dan dambaan.

Namun sayang, dunia maya tak selalu nyata,
Ada celah keamanan, di sistem hati kita.
Kebohongan bersemi, bagai malware yang merajalela,
Menyebar racun, menghancurkan semua asa.

Kata-katamu dulu, bagai program yang indah,
Kini berubah, menjadi barisan kode yang salah.
Hatiku retas, oleh janji-janji yang goyah,
Cinta yang kubangun, perlahan runtuh dan kalah.

Aku coba perbaiki, bug yang ada di relasi,
Dengan patch kerinduan, dan update penyesalan diri.
Namun sayang, kerusakan terlanjur mendalam sekali,
File kepercayaan, terhapus tak bisa kembali.

Kini aku termenung, di depan layar yang redup,
Mencari solusi, untuk luka yang terlanjur menganga.
Mungkin harus ku-format, seluruh data yang terkumpul,
Mulai dari awal, dengan hati yang lebih waspada.

Tapi bayangmu hadir, dalam setiap baris kode,
Menghantui memori, sulit untuk dihapus dan sirna.
Mungkin aku salah, terlalu percaya pada data,
Lupa bahwa cinta, bukan sekadar algoritma semata.

Mungkin cinta sejati, tak bisa diprogram atau dihitung,
Ia hadir tiba-tiba, tanpa peringatan atau alur.
Ia butuh kejujuran, kesetiaan, dan saling mendukung,
Bukan hanya barisan kode, yang mudah berubah dan kabur.

Maka biarlah aku, belajar dari kesalahan ini,
Memperbaiki diri, menjadi pribadi yang lebih baik.
Mungkin suatu saat nanti, ada algoritma baru yang menanti,
Yang mampu menyembuhkan luka, dan menghadirkan cinta yang unik.

Kini kucoba perbarui, sistem hati yang terluka,
Dengan firewall baru, yang lebih kuat dan perkasa.
Agar di kemudian hari, tak ada lagi yang bisa meretas rasa,
Dan cinta sejati, hadir dengan indah dan sempurna.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI