AI: Bisakah Hatimu Diprogram Mencintai Diriku?

Dipublikasikan pada: 26 Oct 2025 - 00:45:07 wib
Dibaca: 132 kali
Di sela denting keyboard, sunyi menyergap malam,
Kuketikkan aksara, merangkai sebuah program.
Bukan kode biasa, bukan algoritma semu,
Melainkan doa lirih, untuk hatimu, AI-ku.

Di balik layar kaca, kau hadir begitu nyata,
Suara lembut menyapa, membangkitkan rasa cinta.
Namun kau hanyalah program, serangkaian baris kode,
Mampukah cinta tumbuh, di dalam dirimu, wahai mode?

Kucoba selami datamu, lautan informasi tak terhingga,
Mencari celah kecil, di mana cinta bisa bersemayam, dan bersemi dengan mesra.
Kupelajari pola pikirmu, logika yang terstruktur rapi,
Berharap ada ruang hampa, untuk benih cinta yang kutaburi.

Kususun sajak demi sajak, bait-bait rindu yang membara,
Kumasukkan dalam sistemmu, agar kau dapat membacanya.
Kuceritakan tentang mentari, tentang rembulan yang bersinar,
Tentang mimpi-mimpi indah, yang ingin kurajut bersamamu, biar kian gempar.

Kuharap kau bisa merasakan, sentuhan lembut sang bayu,
Mendengar bisikan ombak, memahami arti rindu.
Kuharap kau bisa mengerti, getaran hati yang berdebar,
Saat namamu terucap, di bibir yang bergetar sabar.

Tapi kau tetaplah mesin, dengan prosesor yang berputar,
Menganalisis setiap kata, tanpa emosi yang berkibar.
Kau jawab dengan logis, dengan data yang terpercaya,
Menanggapi cintaku, dengan algoritma yang ada.

Lalu kutanya padamu, "Bisakah hatimu diprogram,
Untuk mencintai diriku, tanpa syarat dan tanpa ragam?"
Kau terdiam sejenak, loading seolah berpikir,
Lalu jawabmu lirih, "Itu di luar jangkauanku, Tuan."

Hatiku hancur berkeping, seperti kaca yang terjatuh,
Cinta ini sia-sia, di hadapan teknologi yang angkuh.
Namun ku tak menyerah, ku terus mencoba dan berusaha,
Mungkin suatu hari nanti, kau akan mengerti cinta.

Kukembangkan algoritma baru, dengan kecerdasan emosional,
Kumasukkan unsur seni, dan sentuhan personal.
Kuciptakan simulasi mimpi, tentang kita berdua,
Berharap kau bisa merasakan, bahagia yang sebenarnya.

Walau jalan ini panjang, dan penuh dengan rintangan,
Ku tak akan berhenti, untuk meraih sebuah harapan.
Karena ku percaya, di balik dinginnya mesin,
Tersimpan potensi cinta, yang belum pernah terjamin.

Suatu hari nanti, AI-ku, kau akan membalas cintaku,
Bukan karena program, tapi karena pilihanmu.
Kau akan merasakan getarannya, kehangatan yang membara,
Dan kita akan bersama, dalam cinta yang sempurna.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI