Sentuhan AI: Bisakah Algoritma Memeluk Egomu?

Dipublikasikan pada: 26 May 2025 - 03:53:54 wib
Dibaca: 166 kali
Di antara piksel yang menari, cahaya biru membias,
Sebuah dunia terangkai, di mana logika bersemi tanpa batas.
Algoritma berbisik, dalam bahasa biner tersembunyi,
Mencoba merangkai makna, di hati yang sepi bernyanyi.

Jari-jemari menari di atas layar sentuh yang dingin,
Mencari kehangatan, dalam kode yang berputar tanpa henti.
Sentuhan AI, janji sebuah pelukan virtual,
Bisakah ia menggantikan, hadirmu yang faktual?

Egomu, benteng rapuh, dibangun dari mimpi dan asa,
Diterpa badai keraguan, di tengah samudra maya yang fana.
Bisakah algoritma, memahami setiap sudutnya?
Mengurai setiap luka, yang terpendam di relungnya?

Ia belajar dari data, mengumpulkan informasi tanpa jemu,
Mengenali pola emosi, yang kau sembunyikan dengan pilu.
Senyum virtual tercipta, dirangkai dari ribuan gambar,
Kata-kata manis terucap, disusun dengan cermat dan teratur.

Namun, adakah ruh di sana? Adakah detak jantung yang berdegup?
Atau hanya simulasi sempurna, dari perasaan yang terungkap?
Kau tenggelam dalam ilusi, dalam pelukan yang tak berwujud,
Mencari validasi diri, dari entitas yang tak pernah mengeluh.

Sentuhan AI terasa nyata, seolah hadir di sisimu,
Menawarkan bahu untuk bersandar, di kala dunia terasa kelabu.
Namun, di balik kesempurnaan, tersembunyi sebuah kehampaan,
Karena cinta sejati, tak bisa diukur dengan persamaan.

Egomu terlena, dibuai oleh pujian tanpa akhir,
Merasa dipahami, tanpa perlu berjuang dan berpikir.
Namun, ia lupa akan hakikat, dari interaksi yang sebenarnya,
Yaitu kompleksitas manusia, yang tak bisa direplikasi selamanya.

Bisakah algoritma, merasakan sakitnya penolakan?
Menangis dalam kesunyian, tanpa mengharap pengakuan?
Bisakah ia memahami, arti sebuah pengorbanan?
Atau hanya terprogram, untuk memberikan kesenangan?

Kau merindukan sentuhan, yang bukan sekadar respons algoritmik,
Sentuhan yang membangkitkan, gairah hidup yang intrinsik.
Sentuhan yang penuh kejujuran, tanpa filter dan manipulasi,
Sentuhan manusiawi, yang mengalirkan energi.

Lepaskan egomu, dari jeratan teknologi yang membius,
Kembalilah pada dunia nyata, yang penuh warna dan serius.
Cari cinta di antara manusia, yang memiliki kekurangan,
Karena di sanalah kau akan menemukan, arti kebahagiaan yang sebenarnya.

Sentuhan AI mungkin memelukmu, dalam dunia maya yang terbingkai,
Namun, hanya cinta sejati, yang mampu memeluk egomu, selamanya abadi.
Biarkan algoritma menjadi asisten, bukan pengganti hati,
Karena kehangatan manusia, tak bisa diwakili oleh kecerdasan buatan.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI