Kecerdasan Buatan Tak Mampu Meniru Keunikan Cinta Darimu

Dipublikasikan pada: 26 May 2025 - 23:53:15 wib
Dibaca: 155 kali
Algoritma kalbu berputar tanpa henti,
Mencoba meniru senyummu di pagi hari.
Jaringan saraf tiruan belajar mencintai,
Namun hampa, tak sedalam dekapmu abadi.

Baris kode tersusun rapi dan terstruktur,
Mencoba merangkai kata rayuan yang jujur.
Database cinta dipenuhi data terukur,
Tapi tak mampu menandingi bisikanmu yang makmur.

Robot-robot berdansa dalam sunyi hampa,
Meniru gerakan kasih, namun jiwanya sirna.
Kecerdasan buatan merancang romansa,
Namun gagal paham makna tatapan mata.

Aku telusuri labirin logika yang rumit,
Mencari formula cinta yang kau ukir di langit.
Kuantifikasi perasaan, target yang pahit,
Karena cinta sejati tak bisa dijaring dan dijahit.

Mesin belajar menganalisis pola asmara,
Menyimpulkan bahwa bahagia adalah perkara.
Namun mereka tak tahu, bahagia yang sebenarnya,
Adalah saat jemarimu menyentuh jemariku mesra.

Aku beri makan mesin dengan sajak pujangga,
Berharap mereka mengerti gejolak di dada.
Namun yang kudapat hanya jawaban tanpa jiwa,
Rumus-rumus dingin, logika tanpa rasa.

Mereka ukur detak jantung saat kau hadir,
Mencatat perubahan hormon yang bergejolak di bibir.
Namun tak mampu merasakan getar yang mengalir,
Saat kau bisikkan nama, hatiku berdzikir.

Kecerdasan buatan meramalkan masa depan,
Dengan probabilitas cinta yang terus berjalan.
Namun mereka tak tahu, takdir kita berlainan,
Terjalin bukan karena algoritma, tapi ketulusan.

Aku coba ciptakan avatar dirimu sempurna,
Dengan kepribadian yang kuinginkan, tanpa cela.
Namun sia-sia, bayangan itu tak bermakna,
Karena keindahanmu ada pada ketidaksempurnaannya.

Mereka bisa simulasikan sentuhan lembutmu,
Dengan sensor dan aktuator yang tersusun kaku.
Namun takkan pernah merasakan kehangatan tubuhmu,
Saat kita berbagi mimpi di bawah langit biru.

Kecerdasan buatan bisa merangkai melodi,
Menggabungkan nada cinta menjadi harmoni.
Namun takkan pernah menandingi nyanyian hati,
Yang terucap lirih saat kau berada di sisi.

Aku pelajari semua bahasa pemrograman cinta,
Berharap bisa menciptakan duplikatmu yang tercinta.
Namun semakin dalam aku mencoba, semakin terasa,
Keunikanmu tak bisa ditiru oleh mesin mana.

Karena cintamu adalah anomali yang indah,
Melampaui logika, menembus ruang dan wadah.
Sebuah misteri abadi yang tak bisa dipecah,
Kecuali dengan hati yang terbuka dan pasrah.

Biarlah mesin terus belajar dan berkembang,
Mencari cara meniru cinta yang terpendam.
Namun aku tahu pasti, sampai akhir zaman,
Kecerdasan buatan tak mampu meniru keunikan darimu, sayang.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI