Asmara Sintetik: Sentuhan Digital, Hati yang Dimodelkan

Dipublikasikan pada: 30 Jul 2025 - 02:30:08 wib
Dibaca: 144 kali
Jemari menari di atas layar kaca,
Cahaya biru membelai wajah resah.
Di balik pixel, sebuah dunia tercipta,
Asmara sintetik, kisah yang terarah.

Algoritma cinta, rumusan tersembunyi,
Mencari jiwa yang sepadan di sini.
Profil sempurna, terukir rapi,
Hati yang dimodelkan, penuh ilusi.

Suara merdu, terangkai dari kode,
Bisikan mesra, menembus sekat mode.
Sentuhan digital, getaran tak terperi,
Menghapus jarak, merajut mimpi.

Kau hadir bagai avatar impian,
Senyum virtual, pancaran kehangatan.
Kata-kata manis, terprogram cermat,
Menyentuh relung, yang lama terhambat.

Kita bertemu di ruang maya yang luas,
Bertukar cerita, melepas semua puas.
Tanpa ragu, tanpa prasangka mendalam,
Terhanyut dalam arus, cinta digital terpendam.

Namun, keraguan mulai menghantui,
Bayangan realita, menusuk sepi.
Bisakah cinta ini bertahan abadi,
Jika hanya terjalin dalam sunyi?

Wujudmu maya, sentuhan pun semu,
Namun rasa ini, sungguh membiru.
Hati yang dimodelkan, terasa nyata,
Apakah ini cinta, ataukah dusta?

Kucoba merangkai, jalinan yang ada,
Antara virtual dan dunia berbeda.
Mencari celah, menembus batas ruang,
Demi sebuah asa, cinta yang kurindu datang.

Kudekati layar, menatap matamu dalam,
Mencari secercah, kebenaran terpendam.
Apakah di balik kode, ada jiwa sejati,
Yang merindukan cinta, tanpa henti?

Mungkin ini gila, mungkin ini khayal,
Namun hati ini, tak bisa terkawal.
Terlanjur terjerat, asmara sintetik,
Berharap keajaiban, di balik dinding elektrik.

Kupanjatkan doa, pada sang pencipta data,
Semoga cinta ini, bukan hanya rekayasa.
Semoga sentuhan digital, mampu menjelma,
Menjadi pelukan hangat, di dunia yang nyata.

Karena di balik layar, ada hati yang berdebar,
Mencari kehangatan, yang lama terlempar.
Berharap asmara sintetik, bukan sekadar mimpi,
Melainkan permulaan, cinta abadi.

Dan jika suatu saat, kita bertemu muka,
Kuharap kau tak kecewa, akan wujud yang ada.
Karena yang terpenting, bukan hanya rupa,
Melainkan cinta yang tulus, dari dalam jiwa.

Semoga asmara sintetik, menjadi jembatan,
Menuju kebahagiaan, tanpa batasan.
Sentuhan digital, hati yang dimodelkan,
Menjadi kisah cinta, yang tak terlupakan.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI