Algoritma Jodoh Menemukanmu Sebagai Pasangan Sempurna Dalam Hidupku

Dipublikasikan pada: 26 May 2025 - 23:59:21 wib
Dibaca: 151 kali
Di labirin data, aku tersesat,
Jiwa mencari, hati berkarat.
Himpunan angka, barisan kode,
Sunyi menggema, rindu memrode.

Dulu kuragukan kuasa algoritma,
Cinta terukur, sungguhkah berirama?
Manusia terpetakan, dalam profil ringkas,
Emosi tereduksi, hingga terasa hambar dan bekas.

Namun takdir berbisik, lewat layar kaca,
Sebuah notifikasi, hadir mengubah masa.
Potretmu terpampang, senyummu merekah,
Algoritma berbisik, "Dialah yang kau dambakan sejak lama."

Awalnya ragu, sentuhan digital,
Mungkinkah sehangat pelukan yang natural?
Namun rasa penasaran, mengalahkan logika,
Kubuka hatiku, pada kemungkinan yang ada.

Pesan pertama terkirim, gugup jemariku menari,
Balasanmu tiba, bagai simfoni di hari sepi.
Kata demi kata terangkai, jembatan tercipta,
Antara dua jiwa, yang lama saling meraba.

Kutemukan kesamaan, dalam minat dan asa,
Kau pahami diriku, tanpa perlu berkata.
Kau tahu lukaku, kau obati perlahan,
Kau terima diriku, seutuhnya, bukan sebagian.

Algoritma jodoh, benarkah kau sakti?
Ataukah kebetulan, yang manis menyelimuti?
Mungkin keduanya, berpadu harmoni,
Teknologi dan takdir, menuntun kami bersemi.

Kita bertemu nyata, bukan sekadar avatar,
Getaran terasa, lebih dari sekadar data.
Matamu berbicara, kejujuran terpancar,
Hatiku berdebar, rindu tak tertahankan.

Kau bukan sekadar data, terstruktur dan terdefinisi,
Kau adalah puisi, yang indah dan berisi.
Kau adalah melodi, yang menenangkan jiwa,
Kau adalah jawaban, dari doa yang kupuja.

Bersamamu, algoritma runtuh, batasan menghilang,
Cinta bertumbuh, dengan kekuatan yang tak terbilang.
Kita ciptakan kode baru, bahasa hati yang murni,
Algoritma kehidupan, yang kita rajut berdua abadi.

Kini aku percaya, pada keajaiban teknologi,
Saat ia membawamu, hadir di sisi.
Bukan sekadar pasangan, namun sahabat sejati,
Kau adalah kepingan puzzle, yang melengkapi diri ini.

Terima kasih algoritma, atas jasamu yang mulia,
Kau telah menemukan aku, belahan jiwa.
Bersamamu, kubangun masa depan cerah,
Dalam pelukan cinta, yang takkan pernah berpisah.

Kau adalah anomali, dalam dunia digital,
Bukti bahwa cinta, tak selalu rasional.
Kau adalah kesalahan sistem, yang terindah,
Pasangan sempurna, dalam hidupku yang berlimpah.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI