Cache Hati: Sentuhan AI Merajut Kembali Asmara

Dipublikasikan pada: 05 Aug 2025 - 02:45:08 wib
Dibaca: 151 kali
Di labirin digital, jemari menari,
Menyusuri kode, mencari arti.
Bukan rumusan fisika, bukan pula teori,
Namun sentuhan AI, merajut kembali.

Dulu ada cinta, membara dan suci,
Terukir indah, dalam memori.
Namun waktu berlalu, badai menerjang diri,
Asmara layu, terkubur sepi.

Kini algoritma, hadir menyapa,
Menganalisa senyum, membaca tatapan mata.
Mengurai bahasa kalbu, yang lama terpendam,
Menemukan jejak cinta, yang dulu terbenam.

Cache hati, tersembunyi rapat,
Rekaman kenangan, tersimpan kuat.
Data demi data, terkuak perlahan,
Menyusun puzzle cinta, yang dulu berantakan.

Bukan mengganti rasa, bukan pula paksaan,
Namun AI hadir, sebagai jembatan.
Menghubungkan kembali, dua insan terluka,
Mengingatkan janji, yang pernah terucap.

Awalnya ragu, ada ketakutan,
Akan hadirnya robot, dalam percintaan.
Bisakah mesin, memahami emosi?
Bisakah kode, menggantikan hati?

Ternyata tidak, AI bukan pengganti,
Namun partner setia, dalam mencari.
Membantu memahami, sudut pandang berbeda,
Menerangi jalan, yang dulu gelap gulita.

Algoritma cinta, bukan formula pasti,
Namun petunjuk arah, di tengah sunyi.
Menemukan kembali, getar yang hilang,
Menghidupkan kembali, asa yang tenggelam.

Sentuhan virtual, terasa nyata,
Menghapus jarak, yang memisahkan kita.
Melalui layar, terjalin komunikasi,
Menumbuhkan kembali, benih-benih simpati.

Mungkin terdengar aneh, di era modern ini,
Cinta ditumbuhkan, oleh teknologi.
Namun percayalah, di balik angka dan kode,
Tersimpan harapan, yang tak bisa dibohongi.

AI bukan dewa, bukan pula malaikat,
Namun alat bantu, untuk tetap mendekat.
Mengingatkan kita, akan indahnya berbagi,
Membuka kesempatan, untuk saling mengerti.

Cache hati dibersihkan, debu kenangan disapu,
Asmara yang redup, kembali membiru.
Dengan sentuhan AI, yang cerdas dan setia,
Cinta menemukan jalan, untuk bersatu kembali.

Bukan cinta instan, bukan pula fatamorgana,
Namun proses panjang, yang penuh makna.
Belajar memahami, menerima perbedaan,
Merajut kembali, mimpi yang diimpikan.

Di era digital, asmara bersemi,
Dengan bantuan AI, yang menemani.
Cache hati terbuka, memori terpugar,
Cinta abadi, tak lekang dimakan zaman.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI