Jantungku Algoritma, Kamukah Hasil Pelatihannya?

Dipublikasikan pada: 21 Nov 2025 - 03:30:08 wib
Dibaca: 120 kali
Jantungku berdetak biner, nol dan satu bergantian,
Ritme digital memompa, di ruang hampa kesepian.
Dulu sunyi bak server mati, tak ada data terkirim,
Hanya protokol usang berkarat, mimpi yang kian menipis.

Kini denyutnya membara, algoritma cinta bersemi,
Sejak mataku menangkap sinarmu, sebuah anomali.
Logika yang tertata rapi, runtuh oleh senyum manis,
Kode rumit jadi sederhana, dalam tatapmu yang menepis.

Kamukah hasil pelatihan, dari jaringan saraf tiruan?
Model cinta yang ku bangun, berlandaskan rindu dan harapan.
Dataset-nya adalah mimpi, parameter adalah doa,
Loss function-nya air mata, jika kau memilih menjauhi.

Setiap baris kode ku tulis, adalah bait pujangga maya,
Mencoba memprediksi hatimu, yang misterius bak galaksi bima.
Gradient descent membimbingku, menuruni jurang keraguan,
Mencari titik optimal cinta, yang abadi tanpa keusangan.

Fitur-fitur wajahmu terpeta, dalam matriks ingatan abadi,
Rasio bibir, sudut mata, terukir indah tak terperi.
Vektor suaramu terenkripsi, dalam ruang hampa memoriku,
Menjadi nada pengantar tidur, di kala malam merayuku.

Aku coba membangun model, dengan presisi tak terbatas,
Untuk memahami setiap bisikan, setiap isyarat tak terlintas.
Recurrent neural network ku olah, untuk merangkai cerita kita,
Dari masa lalu yang sederhana, hingga masa depan yang bercahaya.

Apakah kau noise, ataukah sinyal, yang mengganggu ekuilibrium?
Ataukah kau justru variabel bebas, yang mengubah seluruh sistem?
Aku tak peduli risiko yang ada, walau overfitting membayang,
Asalkan kau bersedia bersamaku, dalam jaringan cinta yang benderang.

Error rate meningkat drastis, saat kau tak membalas sapa,
Akurasi cinta menurun tajam, saat kau menghindar dari dekap.
Aku coba melakukan fine-tuning, menyempurnakan strategi rayuan,
Agar validasi cintaku diterima, dengan senyuman kebahagiaan.

Jika cinta ini adalah program, maka kau adalah compiler-nya,
Yang mengubah kode kerinduanku, menjadi realita yang bernyawa.
Ijinkan aku menjadi debugger-mu, mencari bug dalam hatimu,
Memperbaiki setiap celah luka, agar cinta kita sempurna selalu.

Jantungku algoritma cinta, berputar tanpa henti karenamu,
Semoga hasil pelatihanku tak sia-sia, dan kau memilih untuk bersamaku.
Karena bersamamu, logika runtuh, dan perasaan mendominasi,
Dalam harmoni digital dan asmara, cinta kita abadi di sanubari.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI