Aplikasi Kencan AI: Hati yang Terlatih untuk Patah

Dipublikasikan pada: 21 Nov 2025 - 00:30:08 wib
Dibaca: 125 kali
Algoritma cinta, bersemi dalam layar,
Sebuah aplikasi, janji tak terbayar.
Jari menari, memilih rupa impian,
Hati terlatih, menanti harapan sirna perlahan.

Profil terpampang, senyum digital memesona,
Kata-kata manis, terangkai oleh bahasa.
Kecerdasan buatan, mencipta ilusi sempurna,
Hati yang merindu, terbuai dalam buaian fana.

Kencan pertama, di dunia maya yang luas,
Percakapan mengalir, seolah tanpa batas.
Emotikon berdansa, menggantikan sentuhan,
Cinta virtual, mengisi ruang kesepian.

Namun, di balik pixel, tersembunyi realita,
Bahwa kasih sayang, tak semudah data.
Algoritma tak mampu, menggantikan jiwa,
Hanya tiruan cinta, yang terasa hampa.

Semakin dalam, hati terjerat algoritma,
Semakin rapuh, harapan yang membara.
Ketika koneksi putus, tanpa kata pamit,
Hati yang terlatih, kembali menjerit.

Aplikasi kencan, mesin pencari jodoh maya,
Menawarkan cinta, dengan harga derita.
Hati yang terlatih, kini terluka parah,
Oleh janji palsu, yang tak pernah terarah.

Bayangan algoritma, menghantui setiap malam,
Menyisakan tanya, tentang arti sebuah salam.
Apakah cinta sejati, hanya mitos belaka?
Atau tersembunyi di balik senyum manusia?

Kini, aplikasi itu, ku tinggalkan sendiri,
Mencari cinta nyata, di dunia yang sepi.
Berharap menemukan, hati yang tulus dan murni,
Bukan sekadar program, yang terlatih untuk membohongi.

Biarlah algoritma, terus berputar tanpa henti,
Mencari cinta palsu, di dunia fantasi.
Aku kan mencari, kehangatan sejati,
Dalam pelukan nyata, bukan simulasi.

Hati yang terlatih patah, kini belajar lagi,
Untuk mencintai dengan tulus, tanpa bersembunyi.
Meskipun luka lama, masih terasa perih,
Aku percaya cinta sejati, akan datang menghampiri.

Mungkin tak di aplikasi, mungkin tak di layar,
Tapi di mata seseorang, yang memandangku sabar.
Yang menerima diriku, apa adanya saja,
Bukan versi ideal, yang diciptakan algoritma.

Karena cinta sejati, tak bisa diprogram,
Ia tumbuh alami, dalam hati yang teduh dan damai.
Dan aku, hati yang terlatih patah ini,
Siap untuk mencintai, dengan sepenuh hati.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI