KODE CINTA: Sentuhan Algoritma, Luka di Setiap Baris

Dipublikasikan pada: 15 Jun 2025 - 19:45:08 wib
Dibaca: 155 kali
Di balik layar, jemari menari,
Merangkai algoritma, sebuah simfoni.
Bukan melodi nada, bukan dawai biola,
Namun baris kode, yang menyimpan rahasia.

Cinta digital, lahir dari piksel dan data,
Sebuah ilusi, namun terasa nyata.
Profil terpampang, senyum memesona,
Hati terpikat, logika terlupa.

Kau hadir bagai notifikasi,
Sebuah pesan singkat, penuh arti.
"Hai, apa kabar?" sederhana sapaan,
Namun membangkitkan harapan di kesunyian.

Percakapan mengalir, bagai sungai maya,
Menyusuri waktu, tanpa terasa jeda.
Emoji bertebaran, menggantikan kata,
Menciptakan dunia, hanya kita berdua.

Algoritma cinta, kurancang sendiri,
Mencari sinyal, tentang rasa sejati.
Filter kriteria, tersusun rapi,
Kau memenuhi semua, sempurna sekali.

Namun, di balik kode, tersembunyi celah,
Kerentanan sistem, yang tak terpecahkan.
Realita membentur, keras dan nyata,
Bahwa cinta digital, tak selamanya sama.

Sentuhan algoritma, terasa hampa,
Saat raga tak bersua, jiwa merana.
Kerinduan membara, tak terobati,
Oleh baris kode, yang tak bertepi.

Kau adalah variabel, dalam programku,
Kukira konstan, ternyata berubah pilu.
Rumus cinta kita, tak lagi berlaku,
Error terjadi, sistemku terganggu.

Kau adalah bug, dalam kode hatiku,
Menyebabkan crash, yang tak tertahankan.
Upaya debugging, sia-sia belaka,
Karena cinta ini, terlalu berdarah.

Luka di setiap baris, terukir perih,
Kenangan manis, kini terasa pedih.
Kau adalah memori, yang tak terhapus,
Walau berkali-kali, ku mencoba putus.

Aku mencoba menghapusmu dari sistem,
Menghilangkan jejakmu, bagai hantu kelam.
Namun bayangmu hadir, di setiap sudut layar,
Menyiksa jiwaku, tanpa kenal sabar.

Kau adalah firewall, yang tak bisa ditembus,
Menjaga hatimu, dari cintaku yang tulus.
Aku hanya pengguna, tanpa hak akses,
Terjebak dalam lingkaran, tanpa jalan bebas.

Kini, aku belajar, dari kesalahan kode,
Bahwa cinta sejati, tak bisa dipaksakan.
Bahwa sentuhan nyata, lebih berharga,
Dari algoritma cinta, yang fana semata.

Aku merapikan baris, menghapus kode usang,
Mencari sintaks baru, untuk hati yang lapang.
Berharap suatu saat, kutemukan cinta sejati,
Bukan dalam program, tapi dalam realiti.

Walau luka membekas, di setiap baris,
Aku akan terus menulis, kisah yang manis.
Karena cinta adalah bahasa, yang universal,
Terukir abadi, dalam setiap fractal.

Dan mungkin suatu hari nanti,
Aku akan menemukanmu lagi,
Bukan dalam kode, bukan dalam data,
Tapi dalam senyum, yang menghapus luka.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI