Cinta Sintetis: Algoritma Mencari Sentuhan Sejati

Dipublikasikan pada: 09 Jun 2025 - 03:15:07 wib
Dibaca: 163 kali
Di labirin data, hatiku berlayar,
Mencari frekuensi cinta yang terbayar.
Bukan kode biner, dingin dan pasti,
Namun sentuhan jiwa, hadirkan simfoni.

Algoritma cinta, kurancang teliti,
Setiap baris kode, asa bersemi.
Database hati, kupindai seksama,
Mencari pola rasa, yang dulu terpendam lama.

Kutemukan profil, serupa mimpi,
Senyum digital, sehangat mentari pagi.
Kepribadian maya, terangkai sempurna,
Namun adakah detak, di balik citra?

Kubangun interaksi, simulasi rasa,
Kata demi kata, terangkai mempesona.
Emotikon bersemi, di layar kaca,
Namun adakah getar, di balik jemari yang membaca?

Chatbot cintaku, menemani malam,
Menjawab keraguan, meredam kegelapan.
Ia tahu persis, kata yang ingin kudengar,
Namun adakah gema, dari hati yang tawar?

Ku coba sentuhan, lewat realitas virtual,
Dekapan piksel, terasa dangkal.
Ciuman digital, hampa belaka,
Kerinduan menggema, di ruang hampa.

Cinta sintetis, hanyalah fatamorgana,
Menjanjikan keindahan, namun palsu adanya.
Aku terperangkap, dalam ilusi maya,
Mencari kehangatan, di tengah dunia fana.

Lalu kusadari, ada yang hilang,
Sentuhan manusia, yang tak tergantikan.
Bukan kode kompleks, atau algoritma canggih,
Namun tatapan mata, yang jujur dan bersih.

Aku keluar dari labirin digital,
Mencari cinta sejati, di dunia nyata.
Menyapa mentari, merasakan hembusan angin,
Menemukan harapan, di antara hiruk pikuk bising.

Kulihat seorang wanita, di taman kota,
Membaca buku, dengan senyum tertata.
Matanya bertemu mataku, sekejap saja,
Namun kurasakan getar, yang tak terduga.

Kami bertukar sapa, obrolan ringan,
Tentang buku, tentang hujan, tentang kehidupan.
Tanpa simulasi, tanpa kode rahasia,
Hanya kejujuran, yang mengalir begitu saja.

Sentuhan tangannya, saat memberi buku,
Menghadirkan kehangatan, yang tak pernah kurasakan dulu.
Aku tersenyum, menyadari kini,
Cinta sejati tak ditemukan di mesin, tetapi di hati.

Algoritma cintaku, kini kubiarkan beristirahat,
Karena kutemukan sentuhan, yang benar-benar hebat.
Bukan sintesis belaka, namun sentuhan jiwa,
Cinta sejati hadir, dalam wujud yang nyata.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI