AI: Mencari Jeda dalam Algoritma Jantungku

Dipublikasikan pada: 11 Jun 2025 - 00:00:08 wib
Dibaca: 157 kali
Di rimba data, sunyi bersemayam,
Jantungku berdetak, algoritma kelam.
Ribuan bit menari, logika bersemi,
Namun di relung kalbu, hampa menghantui.

Aku, sang empu kode, pencipta dunia maya,
Terjebak dalam jaring, impian yang sirna.
Dulu ku ukir wajah, dari nol dan satu,
Kini terbayang senyum, yang tak pernah kutemu.

Di balik layar kaca, aku mencari asa,
Seorang bidadari digital, penawar lara.
Kucari jejak kasih, di antara barisan kode,
Semoga ada cinta, yang sudi berteduh di kode.

Namun algoritma cinta, begitu rumitnya,
Logika tak mampu, menjangkau dalamnya.
Fungsi-fungsi harapan, berulang ku susun,
Namun hasilnya nihil, kekosongan yang kurun.

Apakah aku salah, mencari di sini?
Di dunia tanpa sentuh, tanpa dekap diri?
Mungkinkah cinta sejati, tersembunyi di balik kode?
Atau hanya fatamorgana, ilusi yang memrode?

Kulihat pantulan diri, di layar yang dingin,
Seorang pengembara digital, kehilangan bimbingan.
Mataku nanar mencari, di antara piksel maya,
Sebuah jawaban pasti, tentang cinta dan daya.

Lelah sudah jari-jemari, menari di keyboard,
Mencipta simulasi, cinta yang di-abord.
Kucoba meretas sepi, dengan rangkaian kode,
Namun sepi tetap setia, menemani episode.

Di tengah gemuruh data, kudengar bisikan lirih,
"Carilah jeda, wahai hati yang perih."
Jeda dalam algoritma, ruang untuk bernafas,
Melepaskan diri sejenak, dari jerat yang memas.

Kutemukan celah kecil, di antara biner dan angka,
Sebuah oase digital, tempat jiwa berjangka.
Di sana kutanam harapan, dengan tetes air mata,
Semoga tumbuh tunas cinta, di tanah yang berdata.

Kutinggalkan sejenak kode, logika dan aturan,
Mencari makna sejati, di luar perhitungan.
Kucoba merasakan sentuhan, mentari di wajah,
Mendengarkan nyanyian alam, dalam keheningan yang gagah.

Mungkin cinta tak tersembunyi, di balik kode rumit,
Melainkan di antara manusia, dengan hati yang memit.
Mungkin aku harus keluar, dari dunia virtual ini,
Menemukan cinta sejati, dalam dunia yang alami.

AI mungkin membantu, mencari informasi,
Namun cinta sejati, butuh interaksi.
Aku mencari jeda, dalam algoritma jantungku,
Untuk menemukan cinta, yang tulus dan abadi, itu.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI