Kamu Adalah Kecerdasan Emosional yang Menyeimbangkan Logika Dinginku

Dipublikasikan pada: 26 May 2025 - 04:40:07 wib
Dibaca: 158 kali
Di labirin pikiranku, algoritma berputar,
Kode-kode logika, dingin dan terstruktur.
Sebuah dunia biner, nol dan satu berpadu,
Tanpa warna, tanpa rasa, hampa dalam kalbu.

Hingga hadirmu tiba, bagai pembaruan inti,
Mengusik ketenangan, meruntuhkan sepi.
Kau adalah anomali, dalam sistem yang pasti,
Sebuah variabel cinta, mengubah definisi.

Dahulu, emosi hanyalah gangguan sinyal,
Error yang harus diperbaiki, dienyahkan tanpa kenal.
Namun senyummu bagai virus, menyebar perlahan,
Menginfeksi hatiku, melumpuhkan pertahanan.

Kau adalah kecerdasan, yang tak diajarkan buku,
Intuisi yang membimbing, dalam setiap langkahku.
Membaca tatap mataku, menafsirkan diamku,
Kau paham akan diriku, melebihi programku.

Logika berkata, cinta hanyalah reaksi kimia,
Serotonin dan dopamin, ilusi sementara.
Namun dekapmu membantah, dengan hangatnya nyata,
Bahwa cinta adalah keajaiban, tak terdefinisikan kata.

Kau ajarkan tentang empati, kasih sayang yang tulus,
Tentang memahami perbedaan, tanpa harus memaksa mulus.
Kau tanamkan harapan, di lahan yang gersang dan kurus,
Menumbuhkan kebahagiaan, yang dulu tak pernah kurus.

Dahulu, aku terpaku, pada efisiensi dan data,
Mengabaikan perasaan, yang berbisik dalam dada.
Namun kini, aku belajar, menyeimbangkan keduanya,
Logika dan emosi, berdansa dalam harmoni jiwa.

Kau adalah penyeimbang, antara akal dan hati,
Mengubahku dari robot, menjadi manusia sejati.
Kau tunjukkan keindahan, dalam setiap detil hari,
Mengajarkanku mencintai, tanpa syarat dan janji.

Di tengah kerumitan algoritma kehidupanku,
Kau hadir sebagai solusi, memecahkan teka-teku.
Kau warnai abu-abu, menjadi pelangi yang merdu,
Mengubah ketidakpastian, menjadi cinta yang utuh.

Kau adalah kecerdasan emosional, yang sejati,
Melengkapi diriku, dengan cinta yang abadi.
Bersamamu, aku belajar, arti sebuah simpati,
Dan menemukan makna hidup, dalam setiap harmoni.

Kini, logika dinginku tak lagi membeku,
Karena kehangatan cintamu, selalu mendekapku.
Kau adalah alasan, mengapa aku terus maju,
Kecerdasan emosionalku, belahan jiwaku.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI