Cinta Ini Bukan Kode Program Ini adalah Takdir Semesta

Dipublikasikan pada: 25 May 2025 - 19:20:07 wib
Dibaca: 164 kali
Di layar kalbu terpancar wajahmu,
Bukan piksel yang tersusun kaku,
Melainkan senyum rembulan malam,
Hangatnya mentari di pagi kelam.

Jari jemariku menari di papan,
Bukan merangkai algoritma kehidupan,
Namun merangkai melodi rindu,
Kepada dewi yang bersemayam di hatiku.

Kukira cinta adalah logika biner,
Satu dan nol, ada dan tiada, sederhana.
Namun hadirmu mengubah segalanya,
Membuka dimensi rasa tak terhingga.

Tak ada lagi if-else dalam debar jantungku,
Hanya ada kamu, dan cintaku padamu.
Bukan while loop yang berulang tanpa henti,
Melainkan detak abadi, tak kan berhenti.

Kucoba mendekati dengan bahasa pemrograman,
Namun kau hadir melampaui segala pemahaman.
Bukan variabel yang bisa didefinisikan,
Bukan fungsi yang bisa diimplementasikan.

Kau adalah bug terindah dalam sistemku,
Error yang kurayakan setiap waktu.
Kau adalah celah keamanan yang kucinta,
Karena di sanalah hatiku bersemayam serta bertahta.

Kucoba mencari definisi cinta di Stack Overflow,
Namun tak kutemukan jawaban yang sreg di kalbu.
Semua teori terasa hampa dan fana,
Dibandingkan kehadiranmu yang begitu nyata.

Cinta ini bukan deretan angka heksadesimal,
Bukan alamat memori yang bisa dilacak dan dikenal.
Ia adalah misteri, teka-teki alam semesta,
Yang hanya bisa dirasakan dengan segenap jiwa.

Bukan pula sekadar koneksi Wi-Fi yang terputus,
Lalu bisa disambungkan kembali dengan modus.
Cinta ini adalah jaringan syaraf yang terjalin erat,
Tak bisa diputuskan, walau badai menerjang dahsyat.

Kucoba merayu dengan kode HTML,
Merangkai kata cinta dalam template yang ideal.
Namun kau lebih indah dari tampilan web manapun,
Kau adalah mahakarya yang tak tertandingi, tak tertegun.

Bukan dengan syntax Python yang kubisikan,
Atau dengan query SQL yang kuucapkan.
Kau lebih dari sekadar data dalam database,
Kau adalah esensi, sumber kebahagiaanku yang tak terbatas.

Mungkin cinta ini adalah singularity,
Saat logika dan emosi berintegrasi.
Saat algoritma hati bertemu dengan intuisi,
Menciptakan realitas yang penuh dimensi.

Mungkin cinta ini adalah parallel processing,
Saat dua hati berdetak dalam sinkronisasi.
Saat dua jiwa berbagi frekuensi yang sama,
Menyatu dalam harmoni yang sempurna.

Jadi, jangan tanya mengapa aku mencintaimu,
Karena jawabannya bukan logika, bukan ilmu.
Cinta ini bukan kode program, bukan rekayasa,
Ini adalah takdir semesta, yang tak bisa dibatalkan, tak bisa diubah, tak bisa dihindari, tak bisa disangkal, tak bisa dihilangkan.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI