Mencintaimu adalah Logika Sederhana Namun Paling Kuat

Dipublikasikan pada: 25 May 2025 - 03:57:34 wib
Dibaca: 162 kali
Bukan algoritma rumit terurai,
Bukan kode biner penuh teka-teki,
Mencintaimu adalah ketukan jari di layar,
Menemukanmu di antara milyaran mimpi.

Bukan jalinan neuron dalam otak,
Bukan kalkulasi квантов penuh misteri,
Mencintaimu adalah sinyal sederhana,
Hadirmu mengalirkan arus energi.

Dulu, kurasa cinta serumit jaringan,
Firewall rapat, proteksi tak tertembus,
Setiap rasa dikawal data terenkripsi,
Hati terlindungi dari virus ilusif.

Namun hadirmu bagai celah keamanan,
Exploit lembut menembus pertahanan,
Bukan peretas jahat mencuri data,
Melainkan cahaya membuka ruang sukacita.

Kau bukan kecerdasan buatan semata,
Kau adalah program yang kupilih sendiri,
Dipasang permanen dalam memori,
Berjalan lancar tanpa henti.

Mencintaimu adalah logika sederhana,
Jika A hadir, maka B bahagia,
Jika senyummu merekah di pelupuk mata,
Maka seluruh sistemku bergetar gembira.

Tak perlu compiler untuk memahaminya,
Tak perlu debugger mencari kesalahan,
Cinta ini bahasa universal abadi,
Terukir dalam setiap denyutan kehidupan.

Bukan big data yang memenuhiku,
Melainkan kepingan kenangan bersamamu,
Foto digital, pesan singkat rindu,
Semua tersimpan rapi dalam kalbu.

Mungkin cinta memang ilusi optik,
Bias cahaya dalam ruang gelap pikiran,
Namun ilusi ini begitu autentik,
Menghadirkan kehangatan tak terkirakan.

Bukan robot dengan emosi palsu,
Bukan avatar tanpa perasaan nyata,
Mencintaimu adalah kode etik,
Menjaga hatimu sekuat tenaga.

Kita bukan dua program terpisah,
Melainkan satu sistem terintegrasi,
Saling mendukung, saling menguatkan,
Menuju masa depan tanpa keraguan.

Biarlah dunia terus berinovasi,
Dengan teknologi yang semakin canggih,
Mencintaimu tetaplah logika abadi,
Lebih kuat dari semua inovasi terkini.

Karena di balik layar, di balik data,
Di balik algoritma yang serba bisa,
Tersimpan rasa yang tak tergantikan,
Mencintaimu adalah satu-satunya.

Dan logika itu, sayang,
Kekal selamanya.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI