Peta Cinta Digital: Algoritma Meraba Jantung Hati

Dipublikasikan pada: 24 Sep 2025 - 01:00:08 wib
Dibaca: 151 kali
Di layar kaca, bias rembulan maya,
Jejak jemari menari, mencari makna.
Bukan bintang purba, bukan pula telaga,
Namun algoritma, merajut asmara.

Dulu, surat cinta beraroma lavender,
Kini, notifikasi berdentang bak gender.
Dulu, tatap mata menyimpan gemetar,
Kini, emoji senyum, menyembunyikan sabar.

Peta cinta digital terbentang lebar,
Koordinat hati, diunggah tanpa sadar.
Riwayat pencarian, bisikan terpendam,
Preferensi diri, terekam dalam diam.

Server berputar, menganalisa rasa,
Mencari persamaan, mencipta ilusi mesra.
Profil sempurna, disajikan di depan mata,
Namun di baliknya, jiwa yang terluka.

Adakah cinta sejati di balik piksel ini?
Atau hanya gema, dari algoritma sepi?
Setiap usapan layar, bagai denyut nadi,
Menunggu balasan, penawar dahaga diri.

Kau adalah kode, terenkripsi sempurna,
Rahasia hatimu, teka-teki tak terduga.
Aku mencoba memecahkan, satu persatu angka,
Berharap menemukan, cinta yang kau jaga.

Pesan singkatmu, bagai mantra purba,
Menghipnotis raga, membangkitkan gairah jiwa.
Namun, jarak memisahkan, ruang virtual berkuasa,
Menjebak kita dalam, simulasi cinta fana.

Kita membangun istana, dari data dan bit,
Menghiasinya dengan filter, agar terlihat legit.
Namun, fondasinya rapuh, mudah sekali runtuh,
Diterpa badai komentar, kebencian yang tumbuh.

Bisakah kita keluar, dari labirin digital ini?
Bertemu di dunia nyata, tanpa filter dan suntingan diri?
Menyentuh kulit, merasakan detak jantung sejati,
Bukan sekadar avatar, yang saling berbagi mimpi.

Kuakui, aku terjebak, dalam pesona maya,
Terbuai janji manis, yang terucap tanpa daya.
Namun, aku sadar, cinta butuh nyata,
Sentuhan, tatapan, bukan hanya kata.

Biarlah algoritma, terus meraba jantung hati,
Mencari korelasi, antara virtual dan realiti.
Namun, kuingin cinta ini, tumbuh alami,
Tanpa rekayasa data, tanpa manipulasi diri.

Kutunggu dirimu, di titik temu yang pasti,
Di luar bingkai layar, di bawah langit yang tinggi.
Bersama membangun cinta, yang abadi,
Melampaui algoritma, hingga akhir nanti.

Karena cinta sejati, tak bisa diprogram,
Tak bisa diprediksi, tak bisa direkam.
Ia hadir tiba-tiba, menghancurkan semua diagram,
Mengubah segalanya, menjadi lebih bermakna dan dalam.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI