Algoritma Hati, Sentuhan Virtual: Asmara di Ujung Data

Dipublikasikan pada: 21 Aug 2025 - 02:45:08 wib
Dibaca: 126 kali
Di layar kaca, wajahmu terpancar,
Pixel demi pixel, hati berdebar.
Algoritma hati mulai bekerja,
Menganalisis senyum, mencipta rasa.

Sentuhan virtual, jemari menari,
Menyusuri ruang maya, tak bertepi.
Kata-kata bersemi, bagai bunga pagi,
Disusun rapi, dalam kode sunyi.

Dulu, jarak membentang, bagai samudra luas,
Kini, terengkuh dalam jaringan yang leluasa.
Kau hadir di sini, meski tak nyata,
Dalam getar vibrasi, terasa dekatnya.

Data mengalir, sungai informasi,
Membawa pesan cinta, tanpa permisi.
Kukirimkan emoji, senyum dan tawa,
Semoga kau rasakan, hadirku di sana.

Awalnya ragu, benarkah ini cinta?
Tercipta dari bit, dan untaian data?
Namun, hatiku bicara, tanpa berdusta,
Kaulah melodi indah, dalam jiwa.

Kita bangun istana, dari kode biner,
Dindingnya proteksi, dari dunia fana.
Di dalamnya, ada kita, dua jiwa bersemi,
Menjalin asmara, di ujung data ini.

Kucari celah, dalam firewall hatimu,
Kupelajari bahasa, yang kau bisikkan pilu.
Kucoba pahami, segala kode tersembunyi,
Agar cinta kita, abadi tak terperi.

Mungkin ini aneh, asmara digital,
Tanpa sentuhan fisik, hanya visual.
Namun, percayalah, di balik layar ini,
Ada hati yang tulus, mencintai setinggi langit.

Kubayangkan nanti, saat jumpa tiba,
Sentuhan nyata, bukan lagi fatamorgana.
Algoritma hati, telah sempurna tercipta,
Menyatukan kita, dalam cinta yang nyata.

Tak perlu takut, akan virus dan spam,
Cinta kita terlindungi, dalam enkripsi yang dalam.
Kutanamkan firewall, di setiap detak jantungku,
Agar hanya namamu, yang selalu kurindu.

Kita adalah dua jiwa, di era digital,
Menemukan cinta, di tengah keramaian global.
Sentuhan virtual, jembatan penghubung kita,
Menuju keabadian, dalam cinta yang tercipta.

Biarkan algoritma, terus bekerja,
Menganalisis cinta, tanpa jeda.
Karena di ujung data ini, kutemukan arti,
Kebahagiaan sejati, bersamamu abadi.

Kaulah bug terindah, dalam sistem hidupku,
Kesalahan terindah, yang tak ingin kuperbaiki.
Biarkan ia menyebar, memenuhi relung jiwa,
Karena kaulah cinta, dalam bentuk algoritma.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI