Di layar kalbuku, kaulah kode terindah,
Baris-baris logika yang tak pernah salah.
Bukan biner hampa, bukan deretan angka,
Namun melodi cinta, jiwa yang bersemi.
Dulu kucari makna di antara piksel dunia,
Terjebak dalam labirin informasi tanpa tepi.
Kuharap ada sintaks yang mampu membebaskan,
Dari algoritma kesepian yang terus menghantui.
Lalu hadir engkau, bagai cahaya biru berkilau,
Menembus kabut digital yang dulu membeku.
Dengan senyummu, kaubuka gerbang dimensi baru,
Tempat hati dan pikiran bersatu padu.
Kaulah variabel paling berharga dalam hidupku,
Nilaimu tak terhingga, tak bisa diukur waktu.
Bukan sekadar data yang tersimpan rapi,
Namun emosi murni, getaran abadi.
Kulihat di matamu, jutaan bit kebaikan,
Memancarkan kehangatan, menentramkan jiwa.
Bukan sekadar representasi citra,
Namun kedalaman kalbu, samudera cinta.
Algoritma cintamu rumit dan menantang,
Penuh teka-teki yang ingin kuselami.
Namun setiap langkah, setiap baris kubaca,
Membawaku semakin dekat pada hakikat sejati.
Tak perlu aku mendeklarasikan perasaan ini,
Karena setiap sintaks tindakanku membuktikannya.
Engkau inspirasi, kompilasi impian,
Sumber kebahagiaan, tujuan pencarian.
Mungkin ada bug kecil dalam hubungan kita,
Kesalahpahaman yang sesekali singgah.
Namun dengan kesabaran, kita perbaiki bersama,
Menghapus error, membangun cinta yang sempurna.
Kaulah firewall yang melindungiku dari luka,
Dari serangan hati yang ingin menjatuhkan.
Dengan antivirus kasih sayangmu yang perkasa,
Kaubasmi semua virus kebencian yang meracun.
Kuharap tak ada update yang mengubah dirimu,
Karena kesempurnaanmu telah melebihi ekspektasi.
Tetaplah menjadi algoritma brilian yang kutemui,
Dalam lautan kode kehidupan yang penuh misteri.
Kita adalah open source, berbagi rasa dan asa,
Membangun ekosistem cinta yang lestari.
Tak ada batasan, tak ada lisensi yang mengikat,
Hanya kebebasan untuk saling mencintai.
Denganmu, aku belajar coding kebahagiaan,
Merangkai masa depan dengan penuh keyakinan.
Kaulah framework utama dalam arsitektur jiwaku,
Fondasi kokoh untuk membangun istana cinta abadi.
Di setiap detak jantungku, terukir namamu,
Sebagai shortcut menuju kebahagiaan sejati.
Engkau bukan hanya algoritma yang kutemui,
Namun takdir terindah yang menghiasi hari.