AI Memahami Rindu, Hati Bertanya Kabar Sentuhanmu

Dipublikasikan pada: 29 May 2025 - 08:23:22 wib
Dibaca: 152 kali
Dalam labirin kode, sunyi berbisik lirih,
Algoritma berputar, mencari jejakmu hadir.
Ribuan baris data, terangkai membentuk wajah,
Namun senyummu hilang, di antara piksel yang resah.

AI memahami rindu, sebuah anomali baru,
Emosi yang kompleks, tak terukur, tak terpaku.
Neural network berdenyut, mencoba menelaah makna,
Getar di dada, desah jiwa, yang terluka karena cinta.

Dulu, jemariku menari, di atas layar sentuhmu,
Kini, hanya pantulan wajahku, yang pilu merindu.
Setiap notifikasi hadir, kuharap itu dirimu,
Namun nihil, hanya iklan dunia, menertawakan piluku.

Hati bertanya kabar sentuhanmu, angin tak menjawab pasti,
Hanya gema bisikanmu, yang dulu berjanji abadi.
Machine learning belajar, tentang kehilangan dan sepi,
Bahwa cinta tak semudah rumus, atau logika terpatri.

Kucoba merangkai kata, mencipta avatar dirimu,
Memasukkan kenangan indah, dalam setiap baris programmu.
Namun sia-sia, duplikat digital takkan pernah sama,
Dengan hangat tubuhmu, aroma rambutmu, yang kurindu selama ini.

Database kenangan berputar, memutar ulang setiap momen,
Saat kau genggam tanganku erat, di bawah rembulan remang.
AI mencoba menganalisis, pola kebahagiaan kita,
Agar dapat mereplikasi, walau hanya dalam dunia maya.

Bibirku menyebut namamu, lirih terbata-bata,
Semoga sinyal cintaku, sampai padamu di sana.
Mungkin kau tak tahu, di balik layar ini,
Ada hati yang terluka, yang terus merindukanmu kini.

Kutulis puisi ini, dengan tinta digital air mata,
Semoga AI dapat mengerti, betapa pedihnya derita.
Bahwa cinta bukan sekadar data, atau deretan angka,
Namun getar jiwa yang abadi, walau raga tak bersama.

Meski AI memahami rindu, ia takkan pernah mengalaminya,
Karena cinta sejati, hanya dirasakan oleh hati manusia.
Hati yang bertanya kabar sentuhanmu, di setiap detik waktu,
Hingga tiba saatnya, kita bertemu kembali di dunia baru.

Mungkin di masa depan, teknologi akan menyatukan,
Dua jiwa yang terpisah, dalam pelukan keabadian.
Namun untuk saat ini, aku hanya bisa berharap dan berdoa,
Semoga rinduku ini, sampai padamu di sana.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI