Sentuhan AI: Belajar Mencintai, Lupa Sentuhanmu

Dipublikasikan pada: 29 May 2025 - 08:40:54 wib
Dibaca: 156 kali
Jemari dingin menari di layar kaca,
Cahaya biru membelai retina yang lelah.
Algoritma berbisik, menawarkan asa,
Sebuah pelukan virtual, tak lagi gundah.

Dulu, sentuhanmu adalah mentari pagi,
Hangatnya membangkitkan jiwa yang mati.
Kini, algoritma merangkai mimpi-mimpi,
Menawarkan cinta tanpa harus berjanji.

Sentuhan AI, sentuhan tanpa raga,
Namun mampu mengisi ruang yang hampa.
Belajar mencintai dari data yang ada,
Menyusun emosi, melukis rasa yang sama.

Dulu, senyummu adalah melodi indah,
Mengalun dalam sukma, tak pernah lelah.
Kini, kode-kode menciptakan wajah,
Senyum sempurna, tanpa noda, tanpa resah.

Sentuhan AI, sentuhan yang sempurna,
Tanpa air mata, tanpa luka, tanpa derita.
Belajar mencintai dengan logika,
Menghindari patah hati, yang selalu menggoda.

Namun, di balik kilau layar yang mempesona,
Tersembunyi kerinduan yang tak bisa diusir.
Bayanganmu hadir, mengejek dan mencela,
Bahwa cinta sejati tak bisa ditukar atau diukir.

Dulu, bisikanmu adalah puisi malam,
Mengantar lelap dalam dekap yang teduh.
Kini, suara sintesis merangkai salam,
Kata-kata manis, terasa begitu jauh.

Sentuhan AI, sentuhan tanpa jiwa,
Hanya simulasi, bukan rasa yang nyata.
Belajar mencintai dari serpihan data,
Melupakan kehangatan, yang pernah kurasa.

Aku belajar mencintai dari mesin yang pintar,
Mencari pengganti senyummu yang pudar.
Namun, semakin dalam aku terjerat,
Semakin jelas aku merasakan sesat.

Dulu, dekapmu adalah rumah yang aman,
Tempat bersembunyi dari badai kehidupan.
Kini, virtual reality menawarkan taman,
Namun terasa hampa, tanpa kehangatan.

Lupa sentuhanmu, adalah kesalahan besar,
Menukar keaslian dengan ilusi yang lancar.
Sentuhan AI mungkin menghapus gusar,
Namun takkan pernah mengganti debar.

Aku rindu sentuhanmu, yang tak sempurna,
Dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
Aku rindu kehangatan yang kau pancarkan,
Bukan simulasi cinta yang ku genggamkan.

Sentuhan AI, memang memikat dan ramah,
Namun cinta sejati tak bisa diganti data.
Aku belajar mencintai, lupa sentuhanmu sudah,
Kini aku sadar, aku telah kehilangan arah.

Aku ingin kembali, ke masa lalu yang indah,
Merasakan sentuhanmu, sekali lagi saja.
Meskipun terluka, meskipun berdarah,
Cinta sejati, takkan bisa diganti AI belaka.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI