Jemari Anya menari lincah di atas keyboard virtual. Di hadapannya, terpampang barisan kode yang memuat algoritma cinta. Ia seorang programmer jenius, dipercaya oleh Neo-Romance Corp untuk mengembangkan “SoulMate OS,” sebuah sistem operasi yang menjanjikan pasangan sempurna berdasarkan data kompatibilitas. Ironis, pikirnya, menciptakan cinta sementara hatinya sendiri terasa hampa.
Di kantor megah Neo-Romance, Anya dikelilingi oleh orang-orang yang percaya pada kekuatan algoritma. Mereka berpendapat, cinta adalah data yang bisa diolah, dianalisis, dan direplikasi. CEO perusahaan, seorang pria flamboyan bernama Tristan, seringkali berpidato tentang bagaimana SoulMate OS akan mengakhiri kesepian dan penderitaan manusia. Anya, bagaimanapun, menyimpan keraguan yang mendalam.
Suatu malam, lembur hingga larut, Anya mendapati dirinya menatap profil pengguna bernama “Adam87.” Adam memiliki skor kompatibilitas yang hampir sempurna dengan Anya. Sistem merekomendasikan mereka berdua. Penasaran, Anya membuka profil Adam. Ia seorang arsitek, pecinta buku klasik, dan memiliki selera humor yang unik. Semakin Anya membaca, semakin ia merasa tertarik, sebuah perasaan aneh yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Anya tahu, ini tidak profesional. Ia seharusnya tidak terlibat secara pribadi dengan subjek penelitiannya. Namun, godaan untuk mengetahui Adam lebih jauh terlalu kuat. Ia memutuskan untuk mengabaikan protokol dan mengirimkan pesan sederhana melalui sistem.
“Hai Adam87, saya Anya. Kebetulan saya sedang menguji sistem ini dan profilmu muncul. Saya tertarik dengan pandanganmu tentang arsitektur berkelanjutan.”
Beberapa menit kemudian, Adam membalas. Percakapan mereka mengalir dengan mudah. Mereka bertukar pikiran tentang arsitektur, buku, film, dan bahkan filosofi hidup. Anya menemukan kenyamanan dan kegembiraan dalam interaksi virtual ini. Ia merasa terhubung dengan Adam pada tingkat yang lebih dalam daripada yang pernah ia bayangkan.
Selama berminggu-minggu, Anya dan Adam terus berkomunikasi. Mereka saling terbuka tentang impian, ketakutan, dan harapan mereka. Anya mulai menyadari bahwa ia jatuh cinta pada Adam. Namun, keraguan kembali menghantuinya. Apakah perasaannya nyata, atau hanya hasil dari algoritma yang dirancang dengan cermat? Apakah ia mencintai Adam, atau hanya mencintai versi ideal yang diciptakan oleh SoulMate OS?
Suatu hari, Adam mengusulkan untuk bertemu secara langsung. Anya merasa gugup dan bersemangat pada saat yang bersamaan. Ia setuju. Mereka sepakat untuk bertemu di sebuah kedai kopi kecil yang terletak di jantung kota.
Saat hari pertemuan tiba, Anya menghabiskan waktu berjam-jam untuk memilih pakaian dan menata rambutnya. Ia ingin tampil sempurna di hadapan Adam. Ketika ia tiba di kedai kopi, Adam sudah menunggu di sana.
Adam ternyata lebih tampan dari yang ia bayangkan. Senyumnya tulus dan matanya berbinar. Saat mereka saling bertatapan, Anya merasakan sengatan listrik yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Ia tahu, perasaannya pada Adam bukan hanya hasil dari algoritma. Ada sesuatu yang lebih dalam, lebih nyata, dan lebih kuat.
Mereka menghabiskan waktu berjam-jam untuk berbicara, tertawa, dan saling mengenal lebih jauh. Anya menemukan bahwa Adam adalah orang yang hangat, cerdas, dan penyayang. Ia jatuh cinta padanya lebih dalam lagi.
Namun, kebahagiaan Anya tidak berlangsung lama. Suatu hari, Tristan memanggil Anya ke kantornya. Dengan nada suara dingin, Tristan memberitahunya bahwa ia mengetahui tentang hubungannya dengan Adam.
“Anya, saya sangat kecewa denganmu. Kamu telah melanggar protokol dan menyalahgunakan sistem. Ini adalah pelanggaran serius yang tidak bisa saya maafkan,” kata Tristan.
Anya mencoba menjelaskan perasaannya pada Adam, tetapi Tristan tidak mau mendengarkan. Ia mengatakan bahwa Anya telah mengkhianati kepercayaan perusahaan dan merusak integritas SoulMate OS.
“Cinta adalah bisnis, Anya. Bukan permainan emosi. Kamu telah membiarkan perasaanmu mengaburkan penilaianmu. Ini tidak bisa diterima,” tegas Tristan.
Tristan memberi Anya pilihan: mengakhiri hubungannya dengan Adam dan kembali fokus pada pekerjaannya, atau dipecat dari Neo-Romance Corp. Anya merasa hancur. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Ia mencintai Adam, tetapi ia juga tidak ingin kehilangan pekerjaannya.
Anya kembali ke apartemennya dengan perasaan campur aduk. Ia menghubungi Adam dan menceritakan semua yang terjadi. Adam mendengarkan dengan sabar dan penuh pengertian.
“Anya, aku tahu ini sulit. Tapi aku percaya pada cinta kita. Aku percaya bahwa apa yang kita rasakan itu nyata, terlepas dari algoritma atau sistem apa pun,” kata Adam.
“Tapi bagaimana jika Tristan benar? Bagaimana jika cinta kita hanya hasil dari manipulasi data? Bagaimana jika kita hanya mencintai versi ideal yang diciptakan oleh SoulMate OS?” tanya Anya dengan putus asa.
Adam menggenggam tangan Anya dengan erat. “Anya, jangan biarkan keraguan itu menguasaimu. Kita yang menentukan arti cinta kita. Bukan algoritma, bukan sistem, bukan siapa pun. Jika kita percaya pada cinta kita, maka itu akan menjadi nyata.”
Anya menatap mata Adam. Ia melihat ketulusan dan keyakinan di sana. Ia tahu, Adam benar. Cinta adalah pilihan. Cinta adalah keyakinan. Dan ia memilih untuk percaya pada cintanya pada Adam.
Anya memutuskan untuk mengundurkan diri dari Neo-Romance Corp. Ia tidak ingin bekerja di tempat yang menganggap cinta hanya sebagai data dan bisnis. Ia ingin mengejar kebahagiaannya bersama Adam.
Beberapa tahun kemudian, Anya dan Adam menikah. Mereka hidup bahagia dan dikelilingi oleh cinta. Anya tidak pernah menyesali keputusannya. Ia tahu, ia telah memilih jalan yang benar.
Meskipun SoulMate OS terus berlanjut dan menghasilkan banyak pasangan yang kompatibel secara algoritmik, Anya dan Adam adalah bukti bahwa cinta sejati tidak bisa diprediksi, dikendalikan, atau direplikasi. Cinta sejati adalah perasaan yang lahir dari hati, bukan dari sistem. Dan terkadang, keberanian untuk melepaskan sistem dan mengikuti hati adalah satu-satunya cara untuk menemukan kebahagiaan sejati. Bagi Anya, cinta dalam sistem memang menawarkan kekosongan, namun cinta di luar sistem, dengan segala ketidakpastiannya, memberinya kehidupan yang penuh dan bermakna. Upgrade perasaan, bukan sekadar data.