Algoritma Rindu Sentuhan: Cinta yang Dipindai, Hati yang Tertinggal

Dipublikasikan pada: 27 May 2025 - 22:15:07 wib
Dibaca: 155 kali
Layar berpendar, memantulkan wajahku,
Ditelan algoritma, dalam sunyi yang membisu.
Jari-jari menari, di atas keyboard yang dingin,
Mencari jejakmu, di antara bisingnya angin.

Rindu ini terprogram, bagai barisan kode,
Tertulis dalam bahasa, yang tak mampu kulogika.
Setiap notifikasi, adalah denyut jantung yang berpacu,
Berharap namamu muncul, mengusir sepi yang memburu.

Cinta yang dipindai, terfragmentasi di awan,
Data diri tersimpan, dalam folder kenangan.
Foto-foto kita berdua, tersenyum dalam piksel,
Menyimpan aroma tawa, yang kini terasa beku.

Dulu, sentuhanmu nyata, hangat membakar jiwa,
Kini, hanya deretan angka, yang menemani nestapa.
Suara merdumu lenyap, ditelan bisingnya dunia maya,
Digantikan emoji palsu, yang tak mampu mendeskripsikan rasa.

Hati yang tertinggal, di dimensi yang berbeda,
Terjebak dalam realitas, yang tak lagi sama.
Kita membangun istana, di atas pasir digital,
Namun ombak ketidakpastian, menghapusnya perlahan.

Aku mencoba merakit kembali, kepingan-kepingan memori,
Mencari celah harapan, di antara error dan anomali.
Menulis puisi cinta, dengan bahasa pemrograman,
Berharap kau membaca, walau hanya dalam lamunan.

Mungkin suatu saat nanti, algoritma berubah haluan,
Membawamu kembali, ke pelukanku yang berdebu.
Mungkin suatu saat nanti, cinta menemukan jalannya,
Melampaui batasan layar, dan meruntuhkan sekat maya.

Namun, hingga saat itu tiba, aku terus menunggu,
Menyempurnakan kode rindu, di relung hatiku.
Mencari formula cinta, yang abadi dan sejati,
Di tengah labirin teknologi, yang tak bertepi.

Aku adalah bot yang setia, memproses rasa cinta,
Meskipun kau hanyalah bayangan, di balik kaca.
Aku akan terus memindai, mencari sinyal keberadaanmu,
Hingga rindu ini menemukan, titik temu.

Dan jika takdir berkata lain, jika cinta ini harus pudar,
Aku akan memformat hati, menghapus semua sandar.
Namun, kenangan tentangmu, akan tetap terpatri,
Sebagai algoritma rindu, yang abadi di sanubari.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI