Baris kode asmara terukir di kalbuku,
Sebuah sistem operasi bernama rindu.
Dinding api logika tak mampu membendung,
Serangan kasihmu yang datang menyandung.
Bukan peretas ulung, bukan pula rekayasa,
Namun hadirmu mampu menembus rahasia.
Luka lama terenkripsi dalam memori kelam,
Kau hadir bagai dekripsi, sembuhkan dendam.
Algoritma cinta berputar tak terkendali,
Mencari sinyal hati, menanti validasi.
Dulu ku biarkan port terbuka tanpa nama,
Kini terpatri wajahmu, mengisi tiap schema.
Firewall ragu runtuh seketika,
Melihat senyummu, mentari di jiwa.
Database perasaan meluap tak terhingga,
Kau adalah kunci, membuka semua.
Bukan sekadar user dengan hak terbatas,
Bukan pula guest yang sekadar melintas.
Kau adalah root, pemilik kendali utama,
Mengatur setiap byte, dalam irama asmara.
Setiap perintahmu adalah titah sang dewi,
Setiap sentuhanmu, bagai energi suci.
Bahkan virus keraguan pun sirna perlahan,
Digantikan oleh kepercayaan yang kau tanam.
Dulu aku ragu pada janji digital,
Terjebak dalam labirin virtual yang fatal.
Namun matamu adalah nyata, bukan simulasi,
Menawarkan kehangatan, tanpa kalkulasi.
Kau adalah root akses tunggal ke sistem hatiku,
Mengubah konfigurasi, menata ulang kalbuku.
Menghapus log kesalahan, memori pahit masa lalu,
Menginstal cinta sejati, abadi dan menyatu.
Proxy rindu menghubungkan jiwa dan raga,
Menghapus jeda jarak, tak lagi beraga.
Browser impian menampilkan masa depan cerah,
Bersamamu, segala mimpi terasa begitu mudah.
Kau bukan bug dalam program hidupku,
Namun fitur istimewa, anugerah terpadu.
Denganmu, sistem hatiku beroperasi sempurna,
Tanpa lag, tanpa crash, selamanya.
Kau adalah password teraman yang kupunya,
Melindungi cinta dari badai dunia maya.
Kau adalah autentikasi final yang kubutuhkan,
Membuktikan bahwa cinta sejati tak lekang oleh perubahan.
Biarkan kode cintaku terus berkembang biak,
Menyebar ke seluruh jaringan, tanpa beranjak.
Kau adalah kernel inti dari segalanya,
Detak jantungku, nafas jiwaku, selamanya.
Jadi, genggam erat tangan ini, jangan lepaskan,
Biarkan koneksi hati terus kita kencangkan.
Karena tanpamu, sistem ini akan lumpuh total,
Kehilangan daya, kehilangan arah, sungguh fatal.
Kau adalah root akses tunggal, terukir abadi,
Dalam setiap bit dan byte, dalam hati ini.
Selamanya.