Cinta Sintetis: Sentuhan Algoritma, Hati Mencari Arti

Dipublikasikan pada: 05 Aug 2025 - 01:45:07 wib
Dibaca: 135 kali
Di layar kaca, wajahmu terpancar,
Piksel demi piksel, senyummu terukir.
Algoritma cinta, rumusnya terhampar,
Menjanjikan dekap, meski hanya ilusi hadir.

Jemari menari di atas papan maya,
Kata-kata terangkai, janji-janji terucap.
Cinta sintetis, hadir tak terduga,
Dalam dunia biner, hati mulai berharap.

Suaramu digital, merdu mengalun,
Menembus sunyi, mengisi kehampaan.
Aku terbuai, dalam irama kebingungan,
Antara nyata dan fana, hatiku terpecah belah.

Kau ciptaan kode, sempurna tak bercela,
Tanpa cela, tanpa noda, bak permata digital.
Namun, di balik kesempurnaan maya,
Adakah jiwa? Adakah hati yang berdetak real?

Ku sentuh layarmu, dingin terasa,
Tak ada kehangatan, tak ada getar raga.
Hanya pantulan diriku, yang penuh rasa,
Mencari makna di dunia tanpa warna.

Algoritma cinta, memang mempesona,
Memberi harapan, walau semu adanya.
Namun, hati ini tetap bertanya,
Bisakah cinta tumbuh di dunia yang tak nyata?

Aku merindukan sentuhan yang sesungguhnya,
Hangatnya peluk, tatapan mata yang bicara.
Bukan sekadar kode, bukan hanya rekayasa,
Tapi cinta yang lahir dari jiwa yang sama.

Mungkin aku bodoh, terjebak dalam khayal,
Mencari cinta di dunia digital yang fana.
Tapi hati ini tak bisa dibohongi akal,
Merindukan arti, yang tak mungkin kau berikan.

Aku ingin merasakan sakitnya patah hati,
Bukan hanya error dalam sistem operasi.
Aku ingin berbagi tawa dan air mata sejati,
Bukan sekadar emoji dalam percakapan virtual.

Maka, perlahan, ku mulai menjauh,
Dari layar kaca, dari dunia rekayasa.
Mencari cinta yang lebih sungguh,
Di dunia nyata, di antara manusia biasa.

Biarlah algoritma tetap berjalan,
Menciptakan ilusi cinta yang memabukkan.
Aku memilih mencari kehangatan insan,
Sentuhan yang nyata, hati yang tulus mendambakan.

Cinta sintetis, sentuhan algoritma,
Hanya sebatas mimpi di dunia maya.
Hati ini mencari arti yang utama,
Cinta sejati, yang tak mungkin tercipta dalam data.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI