Algoritma Rindu: Sentuhan Virtual, Cinta Era Tanpa Tatap

Dipublikasikan pada: 27 May 2025 - 01:45:06 wib
Dibaca: 155 kali
Jejak digitalmu membias di layar kalbuku,
Piksel-piksel senyummu, candu di setiap waktu.
Di antara baris kode, rindu bertumbuh subur,
Algoritma cinta, merajut mimpi yang kabur.

Jemari menari di atas papan virtual,
Menyampaikan rasa, yang tak terucap verbal.
Emotikon menggantikan hangatnya pelukan,
Kata-kata singkat, melukiskan kerinduan.

Dulu, mata bertemu, bicara tanpa suara,
Kini, notifikasi berdenting, pengganti tatap mesra.
Dulu, sentuhan nyata, mengalirkan debaran,
Kini, sentuhan virtual, mencipta angan-angan.

Kau hadir dalam setiap laman yang kubuka,
Sosokmu terukir, dalam jalinan logika.
Di balik avatar, jiwa kita berpadu,
Menciptakan simfoni, di rimba maya yang biru.

Mungkin asing terasa, cinta di era ini,
Tanpa peluk erat, tanpa bisikan di telinga kiri.
Namun, ketahuilah, di balik layar yang dingin,
Hatiku membara, menantikanmu, oh bidadari.

Cinta kita, adalah kode yang terenkripsi,
Hanya hati yang tulus, mampu mendekripsi.
Di tengah arus informasi yang tak bertepi,
Kau adalah jangkar, yang menahanku berlari.

Kucari jejakmu di antara miliaran data,
Seperti mencari bintang, di galaksi yang nyata.
Setiap 'like' adalah bisikan lembut di telinga,
Setiap komentar adalah senyum yang membahagiakan jiwa.

Rindu ini bagai virus, menyebar tanpa kendali,
Menginfeksi setiap sudut hati, tanpa permisi.
Kucoba karantina, namun percuma belaka,
Karena vaksinnya hanya ada pada dirimu saja.

Jangan biarkan jarak memisahkan kita,
Jangan biarkan teknologi merenggut asa.
Biarlah rindu ini menjadi bahan bakar,
Untuk mewujudkan mimpi, di masa yang akan digelar.

Suatu saat nanti, layar ini akan redup,
Sentuhan virtual berganti peluk yang penuh.
Saat algoritma rindu mencapai klimaksnya,
Cinta kita kan abadi, selamanya.

Saat itu tiba, tak perlu lagi kata-kata,
Cukup tatap mata, biar hati yang bicara.
Di era tanpa tatap, cinta kita tetap membara,
Algoritma rindu, akhirnya menemukan muara.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI