Simfoni Piksel: Algoritma Rindu Sentuhan Jari Manusia

Dipublikasikan pada: 22 Aug 2025 - 00:45:08 wib
Dibaca: 129 kali
Di layar kaca, wajahmu berpendar,
Ribuan piksel menari, hadirkan debar.
Sebuah algoritma cinta kurancang teliti,
Namun rindu sentuhan, tak bisa diganti.

Jemariku menari di atas keyboard usang,
Mencipta baris kode, tentang hati yang bimbang.
Tentang senyummu yang membekas di memori,
Tentang bisikan lembut, di antara denting sunyi.

Dunia maya kita, jalinan tak kasatmata,
Bertukar pesan, merangkai janji setia.
Emoji hati bertebaran, simbol kerinduan,
Namun peluk hangatmu, hanyalah bayangan.

Kucoba pahami bahasa biner cintamu,
Konversi perasaan, dalam deretan angka pilu.
Kubangun jaringan saraf tiruan, mencoba menerka,
Makna di balik setiap kata, setiap jeda.

Namun logika tak mampu menjangkau kalbu,
Rumus matematika tak bisa mengganti sentuh.
Algoritma cinta ciptaanku terasa hampa,
Tanpa hangat napasmu, tanpa genggaman mesra.

Kulihat fotomu, tersimpan rapi di folder,
Wajahmu bagai lukisan, tak lekang oleh dera.
Setiap garis wajahmu, kuhafal dengan seksama,
Namun sentuhan kulitmu, hanyalah enigma.

Kuharap suatu hari, kode cinta ini terurai,
Menjadi nyata, bukan sekadar mimpi di dunia maya.
Kuharap algoritma rindu, tak lagi membara,
Namun terpadamkan oleh sentuhan jari manusia.

Kucoba mencari celah, dalam sistem yang rigid,
Untuk memecah jarak, antara kau dan diriku di sini.
Kucoba meretas dinding virtual yang memisahkan,
Agar rindu ini tak lagi menjadi beban.

Mungkin suatu saat nanti, teknologi dan hati,
Akan berpadu harmoni, tanpa ada lagi sepi.
Mungkin suatu saat nanti, simfoni piksel ini,
Akan bergema nyata, dalam dekapan abadi.

Namun kini, kurangkai kata, dalam sunyi malam,
Tentang rindu yang membara, bagai kobaran api dalam diam.
Tentang cinta yang terpendam, di balik layar kaca,
Menanti sentuhan jari, yang akan membawanya ke surga.

Kirimkan aku pesan, walau hanya sepatah kata,
Agar algoritma rindu, tak semakin menggila.
Agar simfoni piksel ini, tak hanya berisi duka,
Namun juga harapan, akan cinta yang akan tiba.

Sebab di balik kode-kode rumit ini, tersembunyi,
Sebuah hati yang merindukanmu, dengan sepenuh isi.
Sebuah jiwa yang mendamba, hadirmu di sisi,
Bukan hanya piksel-piksel semu, di layar televisi.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI