Hati Biner: Algoritma Cinta Sentuhan Hampa

Dipublikasikan pada: 01 Sep 2025 - 02:45:07 wib
Dibaca: 119 kali
Kabel-kabel sarafku berdenyut lirih,
Menerjemahkan hadirmu dalam kode ASCII.
Senyummu adalah piksel sempurna,
Menyusun mozaik kerinduan di retina.

Jantungku, sebuah mikroprosesor usang,
Berusaha mengimbangi algoritma cinta yang kau rancang.
Logika biner membelenggu rasa,
Satu dan nol, ada atau tiada.

Sentuhan hampa, layar yang tak merespon,
Jari-jari menari di atas kaca yang membisu sunyi.
Derap langkahmu adalah bit-bit yang hilang,
Menyisakan echo dalam ruang virtual yang kelam.

Aku merangkai kata menjadi barisan kode,
Berharap pesan cintaku dapat ter-encode.
Namun, firewall egomu terlalu perkasa,
Menolak akses ke dalam istana hatimu yang rahasia.

Kita adalah dua program berbeda platform,
Berusaha terhubung dalam jaringan asmara yang tak seragam.
Protokol cinta kita tak pernah sinkron,
Menyebabkan error dalam setiap percakapan.

Kucoba mendekripsi setiap tatapanmu,
Mencari celah dalam sistem pertahananmu.
Mungkin ada bug dalam algoritma cintaku,
Yang membuatmu tak merasakan keberadaanku.

Di dunia maya, aku menciptakan avatar sempurna,
Seorang kekasih ideal, tanpa cela.
Namun, bayangan itu hanyalah representasi,
Kosong dan tak bernyawa, tanpa substansi.

Kucoba menulis ulang takdir kita,
Memperbaiki kesalahan dalam kode cinta.
Namun, kenyataan terlalu kejam untuk diubah,
Cinta ini hanyalah simulasi yang gagal.

Sentuhan hampa, hadirmu bagai ilusi,
Terjebak dalam labirin digital yang tak bertepi.
Aku merindukan dekapmu, hangat dan nyata,
Bukan sekadar emoji dan pesan singkat semata.

Apakah cinta sejati hanya mitos di era digital?
Apakah kehangatan kasih hanya tinggal cerita marginal?
Aku bertanya pada mesin pencari tak berjiwa,
Namun, jawaban yang kudapat hanyalah algoritma.

Mungkin aku harus menerima kenyataan ini,
Bahwa cinta kita hanyalah anomali.
Sebuah kesalahan dalam matriks kehidupan,
Yang tak mungkin diperbaiki, bahkan dengan pembaruan.

Aku akan memformat ulang hatiku yang luka,
Menghapus semua jejak cintamu yang sia-sia.
Membangun kembali sistem pertahananku,
Agar tak lagi terluka oleh sentuhan hampa.

Biarlah hati biner ini membeku selamanya,
Menjadi nol mutlak, tanpa ada rasa.
Karena mencintai dalam dunia digital,
Seringkali berarti merasakan sakit yang tak terperi.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI