Jejak Digital Hati: Algoritma Membaca, Cinta Bersemi

Dipublikasikan pada: 25 Nov 2025 - 00:30:11 wib
Dibaca: 115 kali
Larik-larik kode berbisik lirih,
Menyusuri labirin maya yang perih.
Jejak digital bertebaran di mana-mana,
Serpihan rasa, impian, dan lara.

Algoritma membaca, tanpa kenal lelah,
Menganalisis setiap klik, setiap helah.
Pola tersembunyi mulai terungkap,
Seperti bintang purba yang lama terlelap.

Di antara jutaan profil yang beredar,
Sebuah nama muncul, begitu memikat.
Foto senyumnya bagai mentari pagi,
Menghangatkan jiwa yang lama sunyi.

Data diri terpampang, sederhana saja,
Namun getaran aneh mulai terasa.
Minat yang sama, buku yang dibaca,
Musik yang didengar, seolah terencana.

Algoritma terus bekerja, tanpa henti,
Menyusun puzzle hati yang tersembunyi.
Koneksi terbentuk, tak terhindarkan,
Dua jiwa bertemu, di dunia digital yang fana.

Pesan pertama terkirim, gugup terasa,
Jantung berdebar, bagai genderang dipaksa.
Balasan datang, singkat namun berarti,
Sebuah awal baru, harapan menanti.

Obrolan daring berlanjut setiap hari,
Membuka tabir diri, tanpa bersembunyi.
Rahasia terungkap, mimpi dibagikan,
Tawa dan air mata, menjadi hidangan.

Keraguan sirna, diganti keyakinan,
Bahwa cinta bisa bersemi, di tengah keramaian.
Jarak terbentang, bukan halangan berarti,
Karena hati telah terpaut, tak mungkin terlepas lagi.

Algoritma membaca, dengan presisi tinggi,
Bahwa di antara kami, ada energi abadi.
Cinta bersemi, di ruang virtual yang luas,
Mengalahkan logika, menghancurkan semua batas.

Namun, dunia maya hanyalah permulaan,
Pertemuan nyata menjadi tujuan.
Wajah bertemu wajah, mata saling menatap,
Sentuhan pertama, bagai mimpi yang terungkap.

Getarannya berbeda, lebih nyata terasa,
Daripada sekadar emoticon di layar kaca.
Senyumnya lebih indah, suaranya lebih merdu,
Dibandingkan teks yang pernah terbaca dulu.

Di bawah langit biru, cinta terukir pasti,
Bukan sekadar jejak digital, yang mudah terhapus mati.
Algoritma boleh membaca, menganalisis semua,
Namun rasa yang tumbuh, tak mungkin dipahami sepenuhnya.

Karena cinta sejati, melampaui semua kode,
Melampaui semua data, yang pernah di-encode.
Ia adalah misteri, anugerah ilahi,
Yang bersemi di hati, untuk selama-lamanya abadi.

Jejak digital hanyalah perantara semata,
Untuk menemukan cinta, yang sesungguhnya ada.
Kini, algoritma tersenyum puas,
Melihat dua hati bersatu, tanpa batas.

Cinta bersemi, bukan karena paksaan data,
Namun karena pilihan, yang datang dari jiwa.
Algoritma membaca, cinta bersemi,
Kisah digital hati, abadi di sini.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI