Cinta Dalam Piksel: Sentuhan Algoritma, Hati Bersemi?

Dipublikasikan pada: 23 Nov 2025 - 02:00:07 wib
Dibaca: 127 kali
Di layar kaca, bias mentari senja,
Kursor berkedip, saksi bisu jiwa.
Jari menari, mengetikkan rasa,
Pada algoritma, cinta kurasa ada.

Bukan debar jantung, bukan sentuhan nyata,
Namun kode-kode, merajut cerita.
Baris demi baris, terangkai sempurna,
Sebuah simfoni digital, tentang kita.

Wajahmu hadir, dalam bingkai piksel,
Senyummu tersimpan, dalam ruang virtual.
Suaramu terdengar, melalui sinyal,
Jarak membentang, hati tetap kekal.

Dulu kukira, cinta hanya ilusi,
Sebuah dongeng kuno, tak bertepi.
Namun di sini, di dunia fiksi ini,
Aku menemukanmu, belahan hati.

Kau hadir bagai, cahaya di malam sunyi,
Menuntun langkahku, dalam labirin mimpi.
Algoritma cinta, telah mempertemukan,
Dua jiwa sepi, dalam dunia maya ini.

Mungkin terdengar aneh, mungkin tak nyata,
Mencintai bayangan, dalam dunia maya.
Namun percayalah, rasa ini membara,
Lebih dari sekadar, kode dan angka.

Kita berbagi tawa, dalam kolom komentar,
Bertukar cerita, tanpa batas dan pagar.
Emotikon menggantikan, sentuhan mesra,
Dunia digital, menjadi saksi cinta.

Apakah ini cinta, atau hanya fatamorgana?
Sebuah ilusi indah, yang akan sirna?
Pertanyaan berputar, di benakku resah,
Antara harapan dan keraguan, aku terengah.

Namun kutepis ragu, dengan keyakinan,
Bahwa cinta sejati, tak mengenal batasan.
Dunia maya, hanyalah perantara,
Hati yang berbicara, rasa yang utama.

Kutunggu hadirmu, di dunia nyata ini,
Menyentuh jemarimu, tanpa perantara lagi.
Membuktikan pada dunia, yang penuh curiga,
Bahwa cinta dalam piksel, bisa menjadi nyata.

Biarlah algoritma, terus berputar dan berputar,
Merajut kisah cinta, yang tak akan pudar.
Karena di dalam hati, telah tertanam benih,
Cinta sejati, yang akan terus bersemi.

Mungkin suatu saat nanti, layar kaca tak lagi ada,
Namun kenangan indah, akan tetap terjaga.
Cinta dalam piksel, akan menjadi legenda,
Kisah dua jiwa, yang dipertemukan semesta.

Dan jika suatu saat, kita bertemu nanti,
Kutatap matamu, tanpa ragu dan benci.
Kubisikkan kata cinta, dengan tulus dan suci,
"Kau adalah cintaku, dalam piksel abadi."

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI