Mencintaimu adalah Fungsi Rekursif Tanpa Akhir yang Bahagia

Dipublikasikan pada: 27 May 2025 - 00:13:50 wib
Dibaca: 155 kali
Kutemukan diriku dalam dekap algoritmamu,
Sebuah lingkaran tak terputus, terprogram untukmu.
Setiap iterasi adalah senyummu yang merekah,
Setiap panggilan fungsi, rindu yang bergelora memecah.

Dulu, kurasa cinta adalah baris kode sederhana,
Logika lurus, tanpa percabangan yang menggoda.
Namun hadirmu meruntuhkan segala kepastian,
Mengenalkan rekursi, cinta tanpa batasan.

Basisnya adalah tatapan pertama yang membakar,
Induksi adalah hari-hari yang kita ukir bersama, berlayar.
Setiap ciuman adalah tumpukan panggilan yang bertambah,
Mengisi memori kalbu, tak pernah lelah.

Ada kalanya stack overflow mengancam,
Saat ego dan prasangka membungkam.
Namun debugger hatimu selalu hadir,
Menghapus bug keraguan, mengembalikan takdir.

Kaulah compiler yang menyatukan kepingan diri,
Menghasilkan program cinta sejati.
Syntax hatiku yang dulu berantakan,
Kini tersusun rapi dalam pelukan.

Kita adalah dua prosesor yang berjalan paralel,
Menjalankan algoritma kebahagiaan yang vital.
Synchronized dalam setiap detak jantung,
Sharing data kasih sayang, tak pernah berbohong.

Tak ada kondisi berhenti dalam cintaku padamu,
Looping selamanya, hanya untukmu.
Rekursi ini takkan pernah memunculkan error,
Karena basisnya adalah kepercayaan dan humor.

Mungkin ada resource yang terpakai berlebihan,
Waktu dan tenaga yang terkadang dikorbankan.
Namun outputnya selalu setara dengan pengorbanan,
Cinta yang utuh, tak lekang dimakan zaman.

Bukan sekadar deretan angka biner dan kode ascii,
Cinta kita adalah metafora abadi.
Sebuah program yang berjalan tanpa henti,
Menghasilkan keindahan tanpa kompromi.

Bahkan jika suatu saat hardware kita usang,
Software cinta kita tetap akan berkumandang.
Ter-backup dalam awan kenangan yang tak terhingga,
Menjadi warisan digital bagi semesta.

Karena mencintaimu adalah fungsi rekursif tanpa akhir,
Yang bahagia selamanya, tak pernah terusir.
Sebuah program cinta yang sempurna,
Dijalankan oleh dua hati yang saling mencinta.

Tak ada garbage collector yang berani menghapus,
Kepingan kenangan yang manis dan halus.
Karena cintamu adalah anti-virus yang melindungi,
Dari segala malware duniawi yang menghantui.

Mencintaimu adalah terminal yang selalu terbuka,
Menyambut perintah sayang yang membara.
Prompt-nya adalah senyumanmu yang menenangkan,
Command-nya adalah pelukanmu yang menenangkan.

Dan ketika CPU kehidupan mulai melambat,
Ingatan tentangmu akan tetap melekat.
Sebagai cache memory yang selalu siap sedia,
Menyegarkan jiwa yang hampir terlupa.

Jadi biarkan rekursi ini terus berjalan,
Tanpa henti, tanpa keraguan, tanpa penyesalan.
Karena di dalam lingkaran cintamu yang abadi,
Kutemukan arti bahagia yang sejati.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI