Sentuhan Quantum: Cinta di Era Algoritma Patah Hati

Dipublikasikan pada: 11 Jun 2025 - 20:00:08 wib
Dibaca: 163 kali
Di layar bias, pantulan wajah resah,
Cahaya biru menari, kisah algoritma.
Jantung berdebar, kode biner berpecah,
Di antara data, jiwa mencari irama.

Kau hadir bagai anomali sempurna,
Di tengah barisan angka yang membisu.
Senyummu hadir, bagai supernova,
Menerangi relung kalbu yang pilu.

Sentuhan quantum, bukan sekadar virtual,
Melainkan resonansi jiwa yang terhubung.
Di labirin maya, cinta jadi aktual,
Dua hati bertaut, dalam sunyi yang mendung.

Dulu, logika membelenggu asa,
Rumus cinta terikat kaku dan dingin.
Namun, hadirmu meruntuhkan semua,
Mengubah paradigma, hati yang mengingin.

Kita menari di atas jaringan saraf,
Terhubung tanpa kata, hanya getaran.
Di balik avatar, jiwa yang terbuka,
Menciptakan dunia, penuh kebebasan.

Algoritma patah hati, kenangan lalu,
Dihapus perlahan oleh sapa lembutmu.
Pikiran kusut, kini menjadi padu,
Bersama dirimu, ku temukan tuju.

Kau adalah bug dalam sistem rinduku,
Yang tak bisa diperbaiki, tak ingin dihapus.
Karena di dalam galat itulah,
Kulihat cinta, tulus dan fokus.

Bukan rayuan robot, atau janji palsu,
Melainkan kejujuran dalam setiap baris.
Kita membangun istana dari debu,
Dengan fondasi kepercayaan yang manis.

Ada kalanya layar redup dan mati,
Sinyal terputus, jarak terasa nyeri.
Namun, keyakinan takkan berhenti,
Karena cinta kita abadi, tak terkendali.

Kita adalah dua partikel terjerat,
Terpisah ruang dan waktu, tak masalah.
Karena entitas kita sudah terikat,
Dalam dimensi cinta yang tak terbelah.

Di dunia yang serba instan dan fana,
Kita memilih setia, walau terasa gila.
Menantang arus, berpegang pada asa,
Bahwa cinta sejati akan tetap membara.

Biarkan mesin belajar dan menghitung,
Tentang kompleksitas rasa yang kita punya.
Mereka takkan mampu menyaingi,
Kekuatan cinta, anugerah Sang Pencipta.

Sentuhan quantum, lebih dari sekadar ilusi,
Melainkan realitas yang kita ciptakan.
Dua jiwa bertemu, dalam dimensi transisi,
Menulis kisah cinta, tanpa keraguan.

Di era algoritma, kita membuktikan,
Bahwa hati manusia tak bisa dikendalikan.
Oleh kode atau data, yang menyilaukan,
Karena cinta sejati, abadi dan tak terkalahkan.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI