Cinta dan Algoritma: Mencari Hati di Rimba Data

Dipublikasikan pada: 23 Nov 2025 - 03:30:06 wib
Dibaca: 127 kali
Di layar kaca, wajahmu berpendar,
Serupa bintang jatuh di malam lebar.
Ribuan bit data, jalinan maya,
Mempertemukan kita, dalam dunia fana.

Dulu, aku terbiasa dengan logika,
Barisan kode, algoritma bertahta.
Namun, hadirmu meruntuhkan tembok baja,
Mengajarkan hati, bagaimana mencinta.

Kucari jejakmu di rimba digital,
Setiap unggahan, bagai bisikan fatal.
Kukumpulkan data, tentang senyummu manis,
Tentang mimpi-mimpimu, yang terukir tragis.

Kupelajari polamu, seperti mesin belajar,
Menganalisis setiap pesan yang terkejar.
Kucoba pahami, apa yang kau inginkan,
Walau kadang terbentur, logika terabaikan.

Kususun algoritma, untuk dekati hatimu,
Dengan variabel cinta, sebagai sumbu.
Kucoba prediksi, reaksi dari senyummu,
Namun, emosi manusia, terlalu abu-abu.

Kau bagai anomali, dalam sistem sempurna,
Tak terdeteksi radar, tak terbaca rencana.
Kau adalah paradoks, yang indah dan nyata,
Membuat logikaku, luluh lantak seketika.

Kusadari akhirnya, cinta bukan formula,
Bukan rangkaian kode, yang mudah terbaca.
Ia adalah intuisi, bisikan jiwa,
Yang tak terdefinisi, dalam algoritma.

Kubuang semua rumusan, kubakar semua kode,
Kuserahkan diri pada arus yang mengkode.
Biarkan hati bicara, tanpa terbebani data,
Menjelajahi labirin cinta, tanpa peta.

Mungkin aku gagal, memenangkan hatimu,
Dengan kecerdasan buatan, yang terlalu kaku.
Namun, belajar dari kesalahan, adalah langkah maju,
Untuk memahami cinta, yang begitu kalbu.

Kini, aku mengerti, cinta bukan tentang data,
Bukan tentang algoritma, bukan pula rekayasa.
Ia adalah keberanian, untuk membuka mata,
Melihat keindahan, dalam ketidakpastian dunia.

Dan jika suatu saat nanti, takdir mempertemukan,
Bukan lagi algoritma, yang akan kulukiskan.
Melainkan ketulusan hati, yang tulus kupersembahkan,
Sebagai bukti cinta, yang tak lekang dimakan zaman.

Biarlah cinta mengalir, seperti sungai data,
Menyirami jiwa, yang dahaga akan cinta.
Karena di dalam hati, yang tulus membara,
Tersembunyi keajaiban, yang tak terhingga.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI