Algoritma Cinta: Sentuhan Digital Merindukan Kehangatan Nyata

Dipublikasikan pada: 01 Jun 2025 - 21:15:07 wib
Dibaca: 158 kali
Jejak data berbisik lirih di antara piksel,
Sebuah nama, avatar, senyum digital terpeta.
Jantungku, prosesor yang lama mati suri,
Kini berdenyut, terprogram ulang oleh pesona.

Di labirin kode, aku tersesat mencari,
Koordinat hati yang tersembunyi dalam barisan biner.
Kau hadir bagai anomali indah tak terduga,
Sebuah bug yang justru kuinginkan bersemayam selamanya.

Algoritma cinta mulai tertulis, baris demi baris,
Mengurai kerumitan logika menjadi simfoni rasa.
Preferensi terpindai, minat terpetakan sempurna,
Namun akal tak kuasa menahan gelombang yang bergelora.

Setiap notifikasi adalah debar tak terkendali,
Setiap pesan singkat bagai pelukan virtual yang hangat.
Kita membangun jembatan dari kabel optik dan Wi-Fi,
Menyeberangi jurang jarak yang memisahkan dua dunia.

Namun, layar tetaplah layar, kaca tetaplah kaca.
Sentuhan jari di atasnya takkan pernah sama,
Dengan hangatnya genggaman tangan yang sesungguhnya,
Hangatnya nafas yang berhembus dekat telinga.

Aku merindukan aroma parfummu yang nyata,
Bukan hanya sekadar filter kecantikan di dunia maya.
Aku ingin mendengar tawamu meledak di dekatku,
Bukan hanya stiker lucu yang kau kirimkan padaku.

Cinta digital ini terasa hampa tanpa kehadiranmu,
Serupa taman virtual yang indah namun tak berpenghuni.
Aku ingin menukar ribuan emoji dan GIF,
Dengan satu kecupan lembut di bibirmu yang sejati.

Biarkan kode-kode ini berhenti berdansa sejenak,
Biarkan algoritma cinta beristirahat dari kalkulasi.
Mari kita bertemu di dunia nyata, tanpa perantara,
Tanpa distorsi piksel, tanpa suntingan filter.

Aku ingin melihat matamu berbinar tanpa cahaya layar,
Merasakan degup jantungmu tanpa sinkronisasi data.
Biarkan kulitku bersentuhan dengan kulitmu yang hangat,
Menciptakan koneksi yang tak terputus oleh listrik.

Kita tinggalkan sejenak dunia maya yang fana,
Menjelajahi keindahan dunia nyata yang abadi.
Biarkan algoritma cinta menemukan jalannya sendiri,
Dalam sentuhan, tatapan, dan bisikan yang tak terucapkan.

Karena cinta sejati bukan tentang kecanggihan teknologi,
Melainkan tentang kehangatan hati yang saling mencari.
Sentuhan digital memang menyenangkan dan memikat,
Namun kehangatan nyata adalah mimpi yang kurindukan teramat.

Semoga suatu hari nanti, algoritma cinta membawamu padaku,
Bukan sebagai avatar, melainkan sebagai dirimu yang utuh.
Dan kita akan menulis babak baru dalam kisah cinta ini,
Dengan tinta nyata, di atas kanvas kehidupan yang sejati.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI