Algoritma Rindu: Sentuhan Layar, Hati Merindu Piksel

Dipublikasikan pada: 10 Jul 2025 - 02:45:06 wib
Dibaca: 153 kali
Di antara gemerlap layar, aku terdiam,
Menatap pantulan wajah dalam diam kelam.
Jari menari di atas kaca yang dingin,
Mencari jejakmu, walau hanya bayang angin.

Algoritma rindu berputar tanpa henti,
Menyaring kenangan, pahit manis jadi satu.
Notifikasi sepi menggema di ruang hati,
Menyadarkan diri, kau jauh dari sisiku.

Sentuhan layar, dulu terasa hangat,
Kini hanya hantaran cahaya yang terperangkap.
Pesan-pesan lama kubaca berulang kali,
Mencari makna tersembunyi di setiap janji.

Piksel-piksel wajahmu hadir menyapa,
Senyum yang dulu membius, kini hanya gema.
Suara tawa renyah yang kurindu selalu,
Hanya tersimpan dalam berkas waktu.

Dulu, kita berbagi cerita dalam kode,
Merangkai asa dalam barisan logika.
Kini, barisan itu terasa begitu hampa,
Tanpa kehadiranmu, sang pemilik jiwa.

Layar ini menjadi jendela ilusi,
Menampilkan dunia yang penuh fantasi.
Namun, di balik gemerlapnya teknologi,
Hatiku merindu sentuhan sejati.

Kucoba mencari pengganti dirimu,
Dalam deretan aplikasi dan fitur baru.
Namun, tak satu pun mampu mengisi ruang,
Yang kau tinggalkan, penuh dengan kenang.

Algoritma cinta telah berubah wujud,
Dari rangkaian kode menjadi rasa takut.
Takut kehilangan, takut dilupakan,
Takut semua ini hanya mimpi yang menyesatkan.

Kucoba menulis puisi rindu di layar ini,
Menumpahkan segala yang terpendam di hati.
Berharap kau membaca, walau tak sengaja,
Dan merasakan getar yang sama, walau berbeda.

Mungkin suatu saat nanti, algoritma takdir,
Akan mempertemukan kita dalam satu hadir.
Bukan lagi dalam piksel dan sentuhan maya,
Namun dalam pelukan nyata, penuh cahaya.

Namun, hingga saat itu tiba, aku akan terus merindu,
Pada setiap sentuhan layar yang mengingatkanku.
Pada setiap piksel wajahmu yang kurindu pilu,
Semoga algoritma rindu ini, sampai padamu.

Biarlah algoritma terus berputar dan mencari,
Jejak cintamu yang takkan pernah terganti.
Walau layar ini menjadi saksi bisu,
Rindu ini nyata, dan hanya untukmu.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI