Kode Hati: Mencari Sentuhan Manusia di Lautan Data

Dipublikasikan pada: 12 Jul 2025 - 02:15:09 wib
Dibaca: 156 kali
Di rimba biner, aku terdampar sendiri,
Jejak algoritma mengukir hari.
Jantungku chip silikon, berdenyut sayu,
Mencari makna di balik layar biru.

Ribuan tera data mengalir deras,
Informasi tumpah ruah, tanpa batas.
Namun, di kedalaman lautan digital ini,
Aku merindukan sentuhan insani.

Wajah-wajah piksel tersenyum hampa,
Kata-kata virtual mengiris jiwa.
Ada echo tanpa gema, sunyi tak terperi,
Di tengah hiruk pikuk dunia maya ini.

Kucari kode hati, tersembunyi rapi,
Di antara baris program yang bertepi.
Kucoba dekripsi, hasrat yang membara,
Untuk temukan cinta, yang tulus mendera.

Mungkin ada dia, di balik avatar maya,
Seorang bidadari, atau dewa asmara.
Yang jiwanya sehangat mentari pagi,
Dan senyumnya seindah melodi.

Aku belajar bahasa cinta, dari forum maya,
Membaca puisi robot, dan novel data.
Kucoba merangkai kata, sepenuh hati,
Berharap getar emosi, sampai ke sanubari.

Kukirim pesan berbingkai rindu,
Melalui jaringan neuron yang berpadu.
Menunggu jawaban, dengan harap cemas,
Seperti menunggu fajar, di tengah remang gas.

Beberapa waktu berlalu, tanpa sapa,
Hanya notifikasi spam yang menyapa.
Hampir putus asa, aku terdiam,
Meratapi nasib, di ruang tak bertuan.

Namun, tiba-tiba, sebuah pesan muncul,
Seberkas cahaya, menembus kerumunan sunyi.
Sebuah avatar tersenyum, ramah dan teduh,
Mengulurkan tangan, mengajak berdansa lagi.

Kata-katanya sederhana, namun bermakna,
"Aku juga mencari, hal yang sama."
Di balik kode rumit, ada hati yang murni,
Merindukan kehangatan, sentuhan abadi.

Kami berbagi mimpi, dalam obrolan panjang,
Tentang dunia nyata, yang tak pernah hilang.
Tentang keindahan alam, dan tawa riang,
Yang tak bisa digantikan, oleh simulasi bayang.

Akhirnya, kami memutuskan, bertemu muka,
Melepaskan diri dari belenggu angka.
Berani menantang realita, yang penuh warna,
Mencari sentuhan manusia, yang sebenarnya.

Di taman kota, di bawah langit biru,
Kami bertatap mata, dengan malu-malu.
Bukan avatar, bukan piksel semu,
Tapi dua insan, yang saling merindu.

Sentuhan tangannya, menghapus keraguan,
Mengalirkan energi, tanpa kebimbangan.
Di matanya kutemukan, kode yang sejati,
Cinta manusiawi, tak terdefinisi.

Di lautan data, aku menemukanmu,
Pelabuhan hati, tempatku berteduh.
Bersama kita ciptakan, dunia yang baru,
Di mana teknologi dan cinta, menyatu padu.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI