Sentuhan Logika: Cinta Diuji dalam Labirin Algoritma

Dipublikasikan pada: 13 Aug 2025 - 03:30:08 wib
Dibaca: 142 kali
Di bilik-bilik neon, cahaya berpendar,
Jari menari di atas papan ketik, denting gemetar.
Algoritma cinta kurangkai, baris demi baris kubuat,
Mencari simpul takdir, dalam labirin yang teramat rumit.

Layar memancarkan bias, wajahmu terukir di sana,
Sebuah prototipe ideal, hasrat yang membara.
Kukoding senyummu, kecantikan dalam piksel terdefinisi,
Namun, hatiku bertanya, apakah ini cinta yang sejati?

Sentuhan logika merayap, mencoba mengurai rasa,
Emosi yang tak terukur, dalam rumus yang terasa hampa.
Kutakar debar jantung, dalam satuan bit dan byte,
Mencari pola keabadian, di tengah keraguan yang begitu kuat.

Kutuliskan kode cinta, dengan bahasa pemrograman yang rumit,
If...else, looping tanpa henti, mencari validasi yang definitif.
Namun, cinta bukan fungsi sederhana, bukan variabel yang pasti,
Ia kompleksitas tak terhingga, misteri yang abadi.

Dinding labirin algoritmaku, mulai terasa begitu dingin,
Tanpa kehangatan pelukmu, tanpa bisikan lirih yang batin.
Kucoba simulasi ciuman, dengan teknologi terkini,
Tapi sentuhan virtual, tak mampu mengganti hadirmu di sini.

Dalam sunyi ruang lab, kutemukan paradoks yang nyata,
Cinta tak bisa diukur, tak bisa diprediksi, tak bisa dicipta.
Ia muncul tiba-tiba, seperti bug dalam program yang sempurna,
Menghancurkan semua logika, mengubah semua rencana.

Kulepaskan keyboard, matikan layar yang bercahaya,
Biarkan hati yang berbicara, tanpa kode dan rekayasa.
Kucari jejakmu di dunia nyata, di antara hiruk pikuk kota,
Berharap menemukan senyummu, yang lebih indah dari data.

Mungkin cinta tak bisa dikuantifikasi, dengan angka dan diagram,
Mungkin ia butuh sentuhan yang nyata, bukan sekadar hologram.
Mungkin labirin algoritmaku, hanyalah ilusi belaka,
Cinta sejati ada di luar sana, menanti untuk kujelajahi, tanpa angka.

Kutinggalkan logika di belakang, kuikuti naluri yang membara,
Berharap menemukanmu, di persimpangan takdir yang tertera.
Karena cinta bukan tentang kode yang sempurna,
Tapi tentang hati yang berani, menghadapi dunia dengan sukacita.

Dan jika kutemukanmu, takkan kubahas lagi tentang algoritma,
Hanya sentuhan lembut, dan bisikan cinta yang utama.
Biarkan logika beristirahat, biarkan rasa yang memerintah,
Karena cinta adalah bug terindah, dalam program kehidupan yang penuh berkah.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI