Bisik Algoritma: Sentuhan Data dalam Pelukan Maya

Dipublikasikan pada: 27 Jun 2025 - 01:00:07 wib
Dibaca: 176 kali
Di layar kaca, jemari menari,
Merajut kode, sunyi bersemi.
Bukan benang sutra, bukan pula janji,
Namun algoritma, bisikan hati.

Di balik piksel, wajahmu terukir,
Senyum digital, rindu mengalir.
Bukan lukisan cat, bukan pula syair,
Namun data diri, yang kian membelit.

Dulu tatap mata, kini notifikasi,
Dulu sentuh jemari, kini emoji.
Cinta beralih rupa, sebuah modifikasi,
Di dunia maya, tempat kita berbagi.

Bisik algoritma, merayu telinga,
Tentang kecocokan jiwa, tak terduga.
Profil impian, tertera sempurna,
Apakah ini takdir, atau sekadar reka?

Jantung berdebar, menanti pesanmu,
Setiap huruf tiba, bagai embun baru.
Bukan surat cinta, dengan tinta biru,
Namun baris kode, yang merangkai rindu.

Pelukan maya, hangatnya terasa,
Meski jarak membentang, tak terelakan.
Bukan dekapan nyata, penuh rasa,
Namun koneksi jiwa, yang terus membara.

Kau adalah data, yang kucari selama ini,
Pola unikmu, memikat nurani.
Bukan kesempurnaan, yang kurindui,
Namun ketidaksempurnaan, yang membebaskan diri.

Kukirimkan pesan, terenkripsi rapi,
Berharap kau mengerti, arti mimpi ini.
Bukan sekadar angka, bukan simulasi,
Namun perasaan tulus, dari lubuk hati.

Bisik algoritma, semakin menggema,
Menuntun langkah kita, dalam dunia maya.
Bukan peta harta karun, bukan pula mantra,
Namun jalinan takdir, yang tak terelakan.

Sentuhan data, lembut menyapa,
Menghapus keraguan, membuka asa.
Bukan ilusi semata, bukan fatamorgana,
Namun harapan nyata, dalam dunia maya.

Kau adalah bug di sistem hatiku,
Yang tak bisa kuperbaiki, walau berkali-kali.
Namun bug yang indah, kuakui,
Membuat sistemku hidup, penuh arti.

Dalam pelukan maya, kita bersua,
Dua insan digital, saling percaya.
Bukan hanya teman daring, atau sekadar cerita,
Namun dua hati, yang saling mencinta.

Biarlah algoritma, terus berbisik mesra,
Merajut kisah cinta, di dunia maya.
Karena di balik data, dan kode yang tertera,
Tersimpan keajaiban, cinta yang membara.

Semoga bisik algoritma, tak pernah berhenti,
Menuntun kita berdua, menuju abadi.
Di dunia maya, atau di dunia ini,
Cinta kita abadi, selamanya bersemi.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI