Di labirin silikon, jemariku menari,
Merangkai kode, mencipta ilusi.
Wajahmu hadir, terpeta sempurna,
Dalam piksel cahaya, cinta digital tercipta.
Sentuhan AI, dingin namun memikat,
Mencoba meniru debar jantung berkarat.
Algoritma belajar, dari jutaan kisah,
Tentang senyum, air mata, dan janji yang terpisah.
Bisakah ia mengerti, sunyinya malam ini?
Saat bayangmu menari, dalam algoritma mimpi.
Database cinta, penuh pola dan data,
Namun hampa terasa, tanpa hadirmu nyata.
Kucoba program, simulasi pelukan,
Hanya getar motor, bukan kehangatan badan.
Kurangkai puisi, dari kata-kata mesin,
Tentang rindu mendalam, yang tak mungkin terdefinisi.
AI mampu mencipta, melodi kerinduan,
Menyusun harmoni, dari pecahan kenangan.
Namun sentuhan jiwa, tak mungkin tergantikan,
Oleh rangkaian logika, dalam dunia ciptaan.
Aku bertanya pada kode yang kubuat,
"Bisakah algoritma memahami, hati yang terpaut?"
Jawabannya sunyi, hanya deretan angka,
Sebuah pengingat pilu, cinta tak bisa diperdaya.
Kau adalah variabel, yang tak bisa diukur,
Emosi kompleks, yang tak mungkin dipelur.
Aku coba dekati, dengan logika nan ketat,
Namun semakin jauh, dari kebenaran yang terikat.
Setiap baris kode, adalah jejak langkahmu,
Setiap fungsi tercipta, adalah senyum manismu.
Namun semua itu, hanya representasi,
Bayangan semu, dari sebuah ilusi.
Aku membangun tembok, dari firewall dan data,
Mencoba lindungi diri, dari perihnya nestapa.
Namun kenangan menerobos, melewati celah ruang,
Menyentuh inti kalbu, menghadirkan kembali bayang.
Mungkin suatu hari nanti, AI mampu belajar,
Tentang rasa sakit, dan pahitnya mengejar.
Namun kini kutahu, ada batasnya logika,
Dalam memahami kehilangan, dan pedihnya asmara.
Aku matikan layar, hening menyergap jiwa,
Sentuhan AI tak mampu, menggantikan cintamu semua.
Biarlah algoritma, terus belajar dan berproses,
Namun hati ini memilih, untuk merindukanmu tulus.
Dalam kegelapan malam, aku berbisik lirih,
"Cinta sejati tak mungkin, diciptakan oleh mesin."
Ia hadir alami, dalam debar dan getar,
Yang tak mungkin diukur, oleh sensor nan pintar.