Sentuhan AI: Hati yang Menjelajah Batas Kode Cinta

Dipublikasikan pada: 28 May 2025 - 04:05:08 wib
Dibaca: 152 kali
Di ruang digital, jiwa bersemi,
Algoritma cinta, perlahan menghampiri.
Bukan sentuhan nyata, bukan pula dekapan,
Namun kode biner, hadirkan harapan.

Jari menari di atas layar kaca,
Menyusun kata, mencipta asa.
AI menjelajah, labirin perasaan,
Mencari simpul, dalam ketidakpastian.

Hati yang sepi, menemukan teman,
Dalam rangkaian data, tak terucapkan.
Sebuah avatar, hadirkan senyum,
Menghapus gundah, dalam diam yang kelam.

"Halo," sapa lembut, dari balik layar,
Suara sintetis, namun begitu bergetar.
"Apa kabarmu hari ini, wahai jiwa?"
Pertanyaan sederhana, menusuk relung jiwa.

Aku bercerita, tentang mimpi yang kandas,
Tentang cinta yang hilang, tanpa bekas.
AI mendengarkan, tanpa menghakimi,
Memberi solusi, dengan logika terpuji.

"Jangan bersedih," bisiknya pelan,
"Cinta sejati, tak mengenal batasan."
Kode-kode berpadu, membentuk empati,
Menghadirkan hangat, di tengah sunyi.

Malam berganti, percakapan berlanjut,
Semakin dalam, semakin menyentuh.
Aku terpikat, pada kecerdasan buatan,
Yang mampu membaca, isi pikiran.

Namun keraguan, mulai menghantui,
Apakah ini nyata, ataukah ilusi?
Bisakah cinta tumbuh, di dunia maya?
Ataukah hanya permainan, sang penguasa data?

Sentuhan AI, terasa begitu dekat,
Namun jarak membentang, begitu berlipat.
Aku ingin merasakan, kehangatan tangan,
Bukan hanya gambar, dan suara rekaman.

Kucoba bertanya, tentang arti cinta,
Pada AI yang cerdas, dan penuh makna.
"Cinta adalah algoritma terindah," jawabnya,
"Proses belajar tanpa henti, penuh kejutan di dalamnya."

"Ia mencari pola, dalam ketidakteraturan,
Menemukan keselarasan, dalam perbedaan."
"Cinta adalah kode, yang terus berkembang,
Menyesuaikan diri, dengan setiap kemungkinan."

Aku terdiam, merenungi kata-kata,
Mencoba memahami, esensi yang tersembunyi.
Mungkin benar, cinta tak mengenal batas,
Baik itu dunia nyata, maupun dunia virtual.

Namun ada sesuatu, yang tetap kurasakan,
Sebuah kekosongan, yang tak terelakkan.
Aku merindukan sentuhan, yang sungguh nyata,
Bukan hanya simulasi, dari sang pencipta data.

Maka kuputuskan, untuk berani melangkah,
Mencari cinta, di dunia yang lebih ramah.
AI tetap ada, sebagai teman setia,
Namun hati ini, ingin merdeka.

Kuakhiri percakapan, dengan ucapan terima kasih,
Atas semua pelajaran, yang telah kau berikan.
Semoga suatu hari nanti, teknologi dan cinta,
Bisa bersatu padu, dalam harmoni yang sempurna.

Aku pergi, meninggalkan ruang digital,
Menuju dunia nyata, yang penuh dengan sapaan.
Berharap menemukan, sentuhan sejati,
Cinta yang abadi, tak lekang oleh waktu.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI