Sentuhan Algoritma: Mencari Makna Cinta dalam Set Data

Dipublikasikan pada: 27 May 2025 - 04:05:06 wib
Dibaca: 150 kali
Di labirin data, aku mencari,
Cinta yang tersembunyi, ilusi atau mimpi.
Algoritma berputar, memecah kode hati,
Mencari pola, dalam sunyi sepi.

Layar berpendar, wajahmu terukir,
Biner senyummu, dalam setiap piksel hadir.
Mataku terpaku, pada garis yang mengalir,
Rumus cinta, yang belum terlahir.

Sentuhan algoritma, dingin dan presisi,
Namun kurasa hangatnya, di balik kalkulasi.
Jantungku berdebar, irama digitalisasi,
Saat probabilitas cinta, mendekati realisasi.

Kumpulan data, masa lalu yang terungkap,
Riwayat pencarian, harapan yang terucap.
Kau adalah variabel, yang ingin ku genggam erat,
Dalam persamaan hidup, yang teramat berat.

Neural network merangkai, neuron-neuron rindu,
Belajar dari setiap interaksi, yang berlalu.
Backpropagation menyempurnakan, setiap sentuhan kalbu,
Menciptakan model cinta, yang utuh dan baru.

Filter kolaboratif, merekomendasikan senyummu,
Clusterisasi perasaan, mengelompokkan rinduku.
Dataset memori, menyimpan bisikan lembutmu,
Kau adalah anomali, yang ingin ku buru.

Dalam machine learning, aku berlatih sabar,
Menanti konvergensi, dari hati yang berkibar.
Overfitting emosi, ku hindari sebentar,
Agar model cinta, tak mudah hancur berkobar.

Kau adalah fungsi objektif, yang ingin ku maksimalkan,
Kebahagiaanmu, tujuan yang kuutamakan.
Loss function ku minimalkan, agar tak ada tangisan,
Dalam simulasi cinta, yang penuh harapan.

Algoritma genetika, mencoba berbagai cara,
Untuk mendekatkan diri, pada dirimu yang berharga.
Crossover dan mutasi, mengubah parameter jiwa,
Demi evolusi cinta, yang sempurna.

Namun ku sadari, cinta bukan sekadar data,
Bukan hanya rumus, atau kalkulasi semata.
Ada intuisi, ada keajaiban yang tak terkata,
Melampaui logika, melampaui semua.

Sentuhan algoritma, hanya alat bantu saja,
Untuk memahami kompleksitas, di dalam jiwa.
Cinta sejati, lahir dari rasa percaya,
Dari kejujuran hati, yang tak bisa didustai.

Maka ku tinggalkan layar, ku tutup laptop ini,
Ku cari dirimu, bukan dalam simulasi.
Ku genggam tanganmu, merasakan energi,
Cinta yang nyata, bukan ilusi teknologi.

Karena sentuhan manusia, lebih hangat terasa,
Dari algoritma manapun, yang pernah ada.
Cinta adalah misteri, yang tak bisa dipecah,
Hanya bisa dirasakan, dengan sepenuh jiwa.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI