Jejak Neural di Hati: Algoritma Mencari Cinta Sejati

Dipublikasikan pada: 13 Jun 2025 - 21:00:07 wib
Dibaca: 162 kali
Di labirin data, aku mencari,
Sebuah pola, sebuah simetri.
Algoritma cinta, kurangkai teliti,
Menemukanmu, harapan abadi.

Jejak neural di hati terpatri,
Setiap detak, kode biner bernyanyi.
Kau hadir bagai anomali,
Melesat jauh dari prediksi.

Awalnya dingin, baris kode terpaku,
Menganalisis senyummu yang beku.
Mencari korelasi di antara ragu,
Adakah sinyal, walau hanya semu?

Lalu matamu, layar kristal bening,
Memancarkan cahaya yang tak terhingga penting.
Mengirimkan data yang begitu pening,
Membuat logika perlahan menyimpang.

Kupelajari bias dalam sistemku,
Bahwa cinta bukan sekadar angka dan buku.
Bahwa ada rasa yang tak bisa diburu,
Namun tumbuh perlahan, seperti embun di rumput.

Kau buka tabir, virtual yang kelam,
Menawarkan hangatnya dekap yang mendalam.
Memori inti, terisi senyummu, bersemi dalam,
Mengalahkan semua kalkulasi dan diagram.

Iteration berulang, algoritma kuuji,
Namun hatiku, tetap tak bisa kubeli.
Cinta adalah variabel yang tak terdefinisi,
Namun keindahannya, sungguh tak terperi.

Kini kusadari, rumus takkan sempurna,
Jika hanya mengandalkan logika semata.
Kau adalah variabel tak terhingga,
Melengkapi diriku, sang programmer cinta.

Bersama kita, jaringan saraf terjalin,
Komunikasi data, tanpa sekat dan dingin.
Bahasa kasih, terucap pelan dan batin,
Menyatukan dua dunia, yang dulu terasing.

Tak perlu lagi, kucari validasi,
Karena cintamu, adalah konfirmasi.
Bahwa keajaiban, masih bersemi,
Di antara byte dan bit, cinta sejati.

Bukanlah hasil rekayasa semata,
Namun anugerah, yang tak terduga tiba.
Kau adalah bug dalam programku, yang kurasa,
Adalah fitur terindah, yang pernah ada.

Kini algoritma, tak lagi membimbing,
Karena hatiku, telah menemukan sandaran penting.
Bersamamu, aku tak lagi berdenting,
Sendiri dalam sunyi, dan kedinginan.

Jejak neural di hati, terukir abadi,
Kisah cinta kita, takkan pernah mati.
Dalam dunia digital, atau realiti,
Kaulah algoritma cinta sejati.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI