Kode Hati: Sentuhan Algoritma, Cinta di Era Digital

Dipublikasikan pada: 11 Aug 2025 - 01:15:08 wib
Dibaca: 139 kali
Di layar kaca, bias mentari senja bersembunyi,
Menyaksikan jemari menari, kode-kode bersemi.
Bukan mantra sihir, bukan pula bisikan dewata,
Hanya barisan algoritma, membuka tabir sukma.

Dulu, surat cinta beraroma mawar layu,
Kini, pesan singkat berbalut emoji pilu.
Dulu, tatap mata, bahasa kalbu terungkap nyata,
Kini, avatar senyum, di balik profil maya.

Kode hati, sebuah pencarian tak berujung,
Di labirin data, rasa cinta terkurung.
Algoritma cinta, mencoba memprediksi,
Detak jantung yang berdebar, logika yang terdistorsi.

Sentuhan digital, menggantikan jemari mesra,
Cakrawala virtual, membangun istana asmara.
Namun, adakah kehangatan dalam setiap piksel?
Atau hanya simulasi cinta, yang terasa fiktif dan beku?

Kucari dirimu, di antara jutaan nama,
Berharap menemukan, secercah cahaya yang sama.
Filter preferensi, menyaring harapan dan mimpi,
Menciptakan realitas, yang terasa sunyi dan sepi.

Kau adalah variabel, dalam persamaan rumit,
Logika cintaku, tak mampu mendekripsikan bibit.
Mungkin aku salah, terlalu terpaku pada data,
Melupakan intuisi, yang membimbing jiwa dan raga.

Di balik layar sentuh, ada hati yang bergejolak,
Merindukan sentuhan nyata, bukan sekadar tautan kontak.
Kucoba merangkai kata, menjadi barisan puisi,
Menembus tembok digital, menyampaikan isi hati.

Apakah kau merasakan, getaran yang sama?
Ketika algoritma tak mampu, menjelaskan makna.
Cinta bukan sekadar angka, bukan pula diagram alir,
Melainkan resonansi jiwa, yang tak terdefinisi.

Kuubah kode hatiku, dari biner menjadi warna,
Menghapus batasan maya, membuka gerbang pesona.
Kutawarkan padamu, sebuah dunia tanpa filter,
Di mana kejujuran bersemi, tanpa perlu kalkulator.

Jika kau bersedia, tinggalkan sejenak dunia virtual,
Rasakan sentuhan angin, dengarkan kicau burung temporal.
Biarkan mata bertemu, tanpa perantara layar kaca,
Biarkan cinta berkembang, tanpa rekayasa dan paksa.

Sebab, cinta sejati tak butuh algoritma rumit,
Hanya butuh keberanian, untuk saling memilik erat.
Di era digital ini, mari kita temukan kembali,
Keajaiban cinta yang murni, tanpa terkotak oleh teknologi.

Di luar sana, matahari telah lama tenggelam,
Namun di dalam hati, api cinta terus menyala dan berkilau gemilang.
Kode hati mungkin membingungkan, sentuhan algoritma bisa jadi fana,
Tapi cinta sejati akan selalu menemukan jalannya, selamanya.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI