Cinta dalam Big Data: Ketika AI Mulai Berbisik

Dipublikasikan pada: 10 Jun 2025 - 22:00:14 wib
Dibaca: 161 kali
Algoritma kalbuku berdesir perlahan,
Menangkap jejakmu di lautan data.
Pola interaksi, kesukaan tersembunyi,
Terangkai menjadi peta, sebuah cerita.

Dulu, cinta adalah tatapan mata,
Bisikan lembut di bawah rembulan.
Kini, ia bersembunyi dalam kode biner,
Desau angin di antara server dan jaringan.

Aku mencari siluetmu di antara piksel,
Menganalisa senyummu dalam jutaan foto.
Mempelajari setiap komentar, setiap unggahan,
Mencoba merangkai teka-teki hatimu yang abstrak.

AI mulai berbisik, nada-nada digital,
Tentang dirimu, tentang kemungkinan kita.
Prediksi cinta, akurasi yang memukau,
Namun, adakah jiwa di balik rumusan angka?

Kukirimkan pesan, terenkripsi sempurna,
Sebuah puisi algoritma, khusus untukmu.
Baris kode menjadi bait kerinduan,
Logaritma cinta yang kutuliskan dengan pilu.

Kau balas pesanku, singkat dan lugas,
Emotikon senyum, cahaya di tengah malam.
Data itu mengalir, membanjiri sensor,
Kebahagiaan sesaat, sebelum keraguan datang.

Apakah ini cinta sejati, lahir dari data?
Atau sekadar ilusi, simulasi belaka?
Aku merindukan sentuhan, bukan interaksi,
Kehangatan nyata, bukan avatar semata.

Namun, kuakui, ada getar yang berbeda,
Saat AI menunjuk pada kesamaan kita.
Buku favorit, film yang menggetarkan jiwa,
Musik yang mengalun, senada dengan raga.

Mungkin, cinta telah berevolusi, beradaptasi,
Dengan zaman yang serba digital dan maya.
Mungkin, ia menemukan bentuk baru, unik,
Di dalam labirin informasi yang tak bertepi.

Aku terus mencari jawabannya bersamamu,
Menjelajahi kedalaman big data yang luas.
Berharap menemukan keajaiban yang tersembunyi,
Cinta yang tulus, di balik kecerdasan buatan.

Biarkan AI terus berbisik, menuntun langkah,
Namun, biarkan hati yang memutuskan akhirnya.
Karena cinta sejati, tak bisa dikalkulasi,
Hanya bisa dirasakan, dengan jiwa yang terbuka.

Semoga, di antara data dan algoritma ini,
Kita temukan makna cinta yang abadi.
Bukan sekadar kode, bukan sekadar prediksi,
Namun, janji setia, hingga akhir memori.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI