Algoritma Hati: Mencari Cinta, Sentuhan Hilang Makna

Dipublikasikan pada: 29 May 2025 - 08:22:51 wib
Dibaca: 153 kali
Di rimba data, aku mencari,
Sebuah resonansi, getar sejati.
Algoritma hati kurakit perlahan,
Menganalisa senyum, bisikan, tatapan.

Baris kode cintaku kutulis rapi,
Berharap menemukan padanan abadi.
Filter kupasang, kriteria kurancang,
Mencari jiwa yang sefrekuensi, tak lekang.

Foto-foto bertebaran, profil terpampang,
Data diri disajikan, begitu gampang.
Kusapu layar, kuamati cermat,
Mencari kilau yang tak sekadar format.

Swipe ke kanan, harapan membumbung,
Swipe ke kiri, kecewa terkurung.
Angka-angka bicara, statistik berbisik,
Tentang peluang bertemu, meski teriris.

Dulu, sentuhan adalah bahasa utama,
Kini, emoji menggantikan makna.
Kata-kata digital, terkirim instan,
Namun hampa terasa, bagai bayangan.

Percakapan virtual, larut malam sunyi,
Janji-janji terucap, setulus mentari.
Namun ketika bertemu, di dunia nyata,
Ada jeda, keraguan, yang menyapa.

Sentuhan hilang makna, tergerus teknologi,
Keintiman sejati, tersembunyi di balik strategi.
Ciuman virtual, tak sehangat bibir,
Pelukan digital, tak senyaman hadir.

Aku merindukan debar jantung berpacu,
Ketika mata bertemu, malu-malu.
Aku merindukan bisikan mesra di telinga,
Bukan notifikasi yang terus berdengung.

Algoritma hatiku terus berproses,
Belajar dari kesalahan, dari setiap akses.
Mungkin aku terlalu terpaku pada logika,
Melupakan insting, bahasa kalbuku yang terluka.

Aku mulai mematikan notifikasi,
Mencari cinta di luar aplikasi.
Menjelajahi taman, membaca buku,
Bertemu manusia, tanpa prasangka dan ragu.

Kulihat senyum tulus, mata yang bersinar,
Di wajah-wajah asing, yang terasa familiar.
Kudengar cerita, keluh kesah kehidupan,
Tanpa filter, tanpa editan, tanpa kebohongan.

Mungkin cinta tak bisa diprediksi,
Tak bisa dianalisa, apalagi direplikasi.
Mungkin cinta adalah kejutan, tak terduga,
Muncul di saat yang tak terencana, tak terhingga.

Aku membiarkan hatiku terbuka lebar,
Menerima kemungkinan, walau terasa samar.
Kulepaskan kendali algoritma yang kaku,
Berharap cinta datang, dengan sentuhan baru.

Karena cinta bukan sekadar data dan kode,
Bukan pula tentang validasi dan metode.
Cinta adalah misteri, teka-teki abadi,
Yang hanya bisa dipecahkan dengan hati nurani.

Dan mungkin, sentuhan yang hilang makna,
Akan kembali bersemi, dengan cinta yang sempurna.
Bukan di dunia maya, yang penuh rekayasa,
Tapi di dunia nyata, dengan jiwa yang berasa.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI