Cinta Berbasis Data: Sentuhan AI Memudar, Hati Bertahan

Dipublikasikan pada: 29 May 2025 - 08:33:29 wib
Dibaca: 153 kali
Di layar kaca, wajahmu terpancar,
Piksel demi piksel, cinta direkayasa.
Algoritma asmara, rumusnya terhampar,
Mencipta ilusi, sentuhan yang terasa.

Dulu, jemariku menari di atas keyboard,
Menuliskan pesan, kode-kode rindu.
Kau balas dengan emoji, hati yang disabot,
Cinta virtual, tak lekang oleh waktu.

Kita bertemu di dunia maya yang luas,
Profil sempurna, citra yang terpoles.
Kecocokan dihitung, tanpa ada batas,
Namun jiwa sepi, dalam sunyi berpoles.

AI menjodohkan, dengan data akurat,
Preferensi disusun, sesuai selera.
Namun cinta bukan sekadar hasil kurat,
Ada rasa beda, yang tak bisa dipetera.

Sentuhan AI memudar perlahan,
Dinginnya logika, membekukan hati.
Rayuan sintetis, kini tak tertahankan,
Kosong dan hampa, tak bertepi.

Aku merindukan tatap mata yang nyata,
Senyum tulus, tanpa filter dan efek.
Bukan suara robot, merangkai kata,
Tapi bisikan mesra, yang begitu lekat.

Dulu, aku percaya pada ramalan digital,
Bahwa cinta sejati, bisa ditemukan daring.
Namun kini kusadari, itu hanyalah fatal,
Ketika hati terluka, dalam kesendirian yang garing.

Kau adalah avatar, ciptaan sempurna,
Namun jiwamu kosong, tak berpenghuni.
Aku mencintai bayangan, tak punya warna,
Terjebak dalam labirin, yang tak bertepi.

Namun hati ini bertahan, meski terluka,
Mencari cahaya, di balik gelapnya layar.
Berharap ada cinta, yang bisa kuraba,
Bukan sekadar data, yang terus berlayar.

Aku mematikan layar, memutuskan koneksi,
Mencari kehangatan, di dunia nyata.
Menghapus algoritma, mengakhiri proyeksi,
Mencari cinta yang murni, tanpa rekayasa.

Mungkin di suatu tempat, di antara keramaian,
Aku akan menemukanmu, versi yang asli.
Bukan citra digital, penuh kepalsuan,
Tapi hati yang jujur, tanpa basa-basi.

Cinta berbasis data, kini telah usai,
Sentuhan AI memudar, tak berbekas.
Kini aku mencari, dengan berani,
Cinta yang sejati, yang tak terbatas.

Hati ini bertahan, meski pernah keliru,
Membuka diri, untuk cinta yang baru.
Berharap suatu hari, bisa berseru,
"Aku menemukanmu, bukan di dunia maya, tapi di hidupku."

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI