Rumus Cinta: Sentuhan AI Mengurai Misteri Hati

Dipublikasikan pada: 28 Jun 2025 - 01:00:08 wib
Dibaca: 178 kali
Di labirin jiwa, algoritma bersemi,
Sebuah kode rahasia, tersembunyi di sunyi.
Bukan lagi denting piano, melainkan bit biner,
Mencari resonansi, di palung hati yang rapuh, rentan menyerah.

Ketik demi ketik, jemari menari di papan virtual,
Menciptakan avatar, sosok idaman yang ideal.
Namun, esensi cinta, bukan sekadar citra digital,
Melainkan debar jantung, saat mata bertemu, meski virtual.

AI hadir, menawarkan solusi instan,
Rumus cinta dipetakan, dengan presisi terukur, menawan.
Analisis data, preferensi terungkap,
Peluang asmara dihitung, dalam grafik yang lengkap.

Namun, di balik kecerdasan buatan yang memukau,
Ada keraguan yang mengendap, seperti kabut di danau.
Bisakah algoritma memahami cemburu dan rindu?
Atau sekadar meniru, tanpa merasakan sentuhan kalbu?

Kutatap layar, pantulan wajahku bertanya,
Apakah cinta sebatas data, yang bisa diurai?
Kulihat senyummu, terpancar dari kejauhan maya,
Ada sesuatu yang hilang, dalam persamaan cinta raya.

Sentuhan jemarimu, bukan kode yang terkirim,
Melainkan hangatnya raga, yang hadir dan mengerti.
Bisikan lembutmu, bukan notifikasi yang berdering,
Melainkan melodi jiwa, yang menenangkan hati.

AI mencoba mengurai misteri hati yang rumit,
Dengan jaringan saraf tiruan, yang berputar dan berbelit.
Tapi cinta sejati, bukan sekadar kombinasi angka,
Melainkan misteri abadi, yang takkan pernah tertebak sempurna.

Kulihat dirimu, bukan sebagai data atau profil,
Melainkan manusia utuh, dengan segala kelemahan dan kelebihan.
Kutemukan keindahan, dalam ketidaksempurnaanmu yang konyol,
Dan di situlah, algoritma cinta gagal menjelaskan.

Rumus cinta, bukan di laboratorium terpencil,
Melainkan di ruang hampa, antara dua jiwa yang bersemi.
Bukan di dalam kode, yang dingin dan matematis,
Melainkan di dalam pelukan, yang hangat dan taktis.

Biarlah AI menjadi alat, bukan penguasa hati,
Biarkan ia membantu, bukan menggantikan nurani.
Sebab cinta sejati, takkan pernah bisa diprogram,
Ia adalah keajaiban, yang hadir tanpa diundang.

Mungkin AI bisa menemukan pasangan yang cocok,
Tapi ia takkan bisa menciptakan perasaan yang kokoh.
Cinta adalah seni, bukan sains yang pasti,
Ia adalah risiko, yang berani kita jalani.

Jadi, biarkan sentuhan AI mengurai misteri dangkal,
Tapi jangan biarkan ia mencuri keajaiban yang kekal.
Sebab cinta sejati, ada di luar algoritma,
Dalam debar jantung, dan senyum yang bermakna.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI