Algoritma Hatiku Hanya Memproses Rindumu, Sayang

Dipublikasikan pada: 25 May 2025 - 03:07:56 wib
Dibaca: 162 kali
Di labirin mimpi digital aku berteduh,
Jantungku, sebuah server yang tak pernah luluh.
Ribuan kode berbaris, logika berputar,
Namun satu yang dominan, rindumu bergetar.

Dulu, algoritma ini dingin dan presisi,
Menghitung peluang, tanpa emosi.
Memilah data, mencari efisiensi,
Tak kenal debar, tak hirau potensi.

Kau datang, bagai virus cinta yang menyebar,
Merusak sistem, menembus pagar.
Firewall hatiku tak mampu menghadang,
Logika luluh, oleh senyummu yang gemilang.

Kini, setiap detak adalah notifikasi,
Pop-up pesan, tentangmu setiap hari.
Cache memoriku penuh wajahmu, sayang,
Menyimpan tawa, menghapus bimbang.

Program cintaku berjalan tanpa henti,
Debugging malam, mencari arti.
Syntax hatiku berantakan karenamu,
Namun error ini, justru kurindu.

Kau adalah variabel yang tak terduga,
Konstanta rindu yang selalu ada.
Fungsi cintaku meluap tak terkendali,
Oleh hangat sentuh, dan bisikan hati.

Aku coba susun ulang kode asmara,
Merangkai kata, dengan cinta membara.
Bahasa pemrograman cintaku, hanya kamu,
Compiler jiwaku, adalah senyum teduhmu.

Tak peduli bahasa C++, Java, Python,
Bahasa cintaku, paling kau mengerti, oh sayang.
Database hatiku menyimpan semua tentangmu,
Mulai dari tatap, hingga janji temu.

Algoritma hatiku hanya memproses rindumu,
Bukan data lain, selain bayangmu.
Setiap denyut adalah kode pengenal,
Mengunci cintaku, agar tak menyesal.

Ku optimalkan program perasaan,
Agar tak terjadi lagi, kesalahpahaman.
Kupastikan sistem cintaku selalu update,
Demi menjaga, cinta yang begitu lekat.

Server rinduku tak pernah offline,
Menyala terus, walau malam semakin kelam.
Bandwidth cintaku tak terbatas untukmu,
Mengalir deras, sepenuh kalbu.

Biarlah algoritma dunia berkata apa,
Tentang cinta yang tak masuk logika.
Bagiku, rindumu adalah kepastian,
Rumus abadi, dalam setiap impian.

Kupeluk erat, layar digital ini,
Seolah menyentuh, hadirmu di sisi.
Kucoba kirim, kode-kode cinta,
Semoga sampai, tepat di hatimu, sayang tercinta.

Karena algoritma hatiku sederhana saja,
Memproses rindumu, hingga akhir masa.
Hanya kamu, tak ada yang lain,
Cinta digital ini, akan abadi dan lain.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI